Suara.com - Kesedihan mendalam kembali menyelimuti konflik berkepanjangan di Gaza. Pasukan Israel menemukan jenazah Yosef AlZayadni, salah satu sandera yang disekap oleh Hamas, di sebuah terowongan bawah tanah di wilayah selatan Gaza. Di samping jasadnya, ditemukan pula sisa-sisa tubuh yang diyakini sebagai anaknya, Hamzah.
Upaya identifikasi lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan apakah benar jasad tersebut adalah putranya.
Penemuan tragis ini terjadi di tengah upaya negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang diharapkan dapat membebaskan sisa sandera yang masih berada dalam kondisi tidak menentu. Israel mengungkapkan bahwa sekitar sepertiga dari 100 sandera yang tersisa telah meninggal dunia selama dalam penyanderaan, dan memperkirakan angka kematian bisa mencapai setengah dari jumlah total sandera.
Yosef, yang berusia 53 tahun, dan Hamzah, 23 tahun, diyakini masih hidup hingga beberapa hari sebelum pengumuman ini. Berita tentang nasib keduanya diperkirakan akan meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk segera mencapai kesepakatan dalam upaya pembebasan sandera yang tersisa.
Menurut laporan, Hamzah meninggal selama dalam penyanderaan, sementara penyebab kematian Yosef masih dalam tahap investigasi.
Yosef merupakan satu dari 250 sandera yang diculik oleh militan Hamas dalam serangan mendadak ke wilayah selatan Israel beberapa waktu lalu. Dalam serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang tersebut, Yosef diculik bersama tiga anaknya.
Forum Keluarga Sandera, sebuah kelompok yang mewakili keluarga para sandera, mengungkapkan bahwa Yosef telah bekerja selama 17 tahun di sebuah peternakan sapi perah di kibbutz yang menjadi salah satu sasaran serangan. Dari tiga anak yang ikut disandera, dua di antaranya yang masih remaja, Bilal dan Aisha, telah dibebaskan bersama sekitar 100 sandera lainnya dalam gencatan senjata selama sepekan pada November 2023.
Hingga kini, jenazah sekitar tiga lusin sandera telah ditemukan di Gaza, sementara delapan lainnya berhasil diselamatkan oleh pasukan militer Israel. Forum Keluarga Sandera menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata yang sedang dirundingkan terlalu terlambat bagi Yosef, yang seharusnya kembali dalam keadaan hidup.
Pernyataan tersebut menyoroti risiko besar yang dihadapi para sandera setiap harinya selama dalam penyanderaan.
Proses negosiasi yang berjalan lambat serta kematian sejumlah sandera terkenal sebelumnya telah memicu aksi protes besar-besaran di Israel. Para demonstran mendesak pemerintah untuk segera mencapai kesepakatan demi menyelamatkan nyawa para sandera yang tersisa.
Baca Juga: Cek Fakta: Video Tentang Ledakan Rudal di Tel Aviv Kiriman dari Houthi Yaman
Nama Yosef sempat muncul dalam daftar 34 sandera yang diserahkan oleh seorang pejabat Hamas kepada kantor berita Associated Press awal pekan ini. Kelompok militan tersebut menyatakan bahwa mereka telah merencanakan pembebasan sandera dalam daftar tersebut.
Namun, Israel membantah klaim tersebut dengan mengatakan bahwa daftar tersebut adalah permintaan mereka yang diajukan kepada mediator sejak Juli lalu dan belum menerima respons dari Hamas.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Video Tentang Ledakan Rudal di Tel Aviv Kiriman dari Houthi Yaman
-
49 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel Terbaru, Hamas Serukan Negara Muslim Hadapi Ambisi Israel
-
Israel Langgar Gencatan Senjata, Lebanon Laporkan 6 Insiden Baru! (Menekankan pelanggaran dan menciptakan rasa urgensi)
-
Eks Menhan Israel Akui Negaranya Lakukan Kejahatan Perang di Gaza!
-
Liga Arab dan UEA Kecam Peta Israel yang Diklaim Meliputi Wilayah Negara Lain
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar