Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak pernyataan tim Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, relokasi berarti pemindahan yang sama saja pengusiran dengan cara halus kepada warga Gaza.
"Ketika warga Gaza diusir dengan dalih relokasi, maka Gaza tidak lagi ada orang, sehingga menjadi kesempatan bagi Israel untuk melakukan okupasi pendudukan dan penguasaan di wilayah Gaza," kata Sudarnoto lewat keterangannya pada situs resmi MUI, dikutip Rabu (22/1/2025).
Dia menilai kalau rencana itu menjadi upaya-upaya di tengah gencatan senjata yang dibuat sedemikian rupa oleh Amerika Serikat dan Israel. Padahal, tindakan relokasi sama sekali tidak tertuang dalam poin-poin gencatan senjata Israel dan Palestina.
Sehingga, alasan pemindahan dua juta warga Gaza ke berbagai negara, termasuk Indonesia, sama sekali tidak bisa diterima.
"Targetnya adalah menguasai Gaza, kemudian pengusiran penduduk. Pengusiran itu persis yang terjadi pada 1948," terangnya.
Sudarnoto menegaskan, pengusiran warga Gaza atas nama relokasi justru menjadi bentuk genosida. Dia menjelaskan kalau bentuk genosida tidak hanya pembunuhan massal tetapi juga pengusiran massal, serta pembatasan kelahiran secara sistemik untuk menghapuskan kelompok tertentu.
"Berarti memang yang dilakukan oleh Donald Trump ini mesti harus diwaspadai. Oleh karena itu, kami ingin menyerukan agar proses gencatan senjata ini harus benar-benar dikawal," tegasnya.
Sudarnoto juga mengajak negara-negara Islam, khususnya yang tergabung di OKI, dan masyarakat internasional untuk melakukan kontrol atas upaya gencatan senjata. Pengawasan itu perlu dilakukan untuk mencegah tidak ada pengkhianatan yang dilakukan oleh pihak manapun yang berusaha untuk memotong jalur proses gencatan senjata.
Menurutnya, hal ini penting untuk dilakukan. Karena dalam sejarah, Israel dikenal sering melakukan pengkhianatan.
Baca Juga: 137 Jenazah Ditemukan Pasca Gencatan Senjata Gaza, 10.000 Diperkirakan Masih Tertimbun
"Jangan sampe orang-orang Islam dengan dalih ukhuwah Islamiyah, dengan dalih ukhuwah basyariyah, menolong warga Gaza, kemudiaan diterima di Indonesia. Seakan-akan mulia, padahal tidak. Itu membunuh, dan menghapuskan kedaulatan wilayah," ucapnya.
Berita Terkait
-
Setelah Gencatan Senjata, Israel Diguncang Pengunduran Diri 2 Jenderal Top
-
Cerita Pilu Warga Gaza Mencari Rumah di Tengah Kehancuran
-
21 Warga Palestina Terluka akibat Trump Cabut Sanksi Pemukim Israel?
-
137 Jenazah Ditemukan Pasca Gencatan Senjata Gaza, 10.000 Diperkirakan Masih Tertimbun
-
Utusan Trump Bikin Gaduh Soal Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Kemlu Tegaskan Ini
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku