Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meminta Komisi X DPR untuk membuka secara publik ketika rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro. Rapat secara terbuka itu dinilai penting untuk klarifikasi kepada publik mengenai dugaan sikap kasar Menteri Satryo kepada ASN Diktisaintek.
"Komisi X gak perlu buat rapat secara tertutup. Silakan saja, buat rapat secara terbuka apa yang sebenarnya terjadi. Ini akan lebih baik buat pak menteri kalau memang rapat dibuat terbuka," kata Cucun kepada wartawan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Cucun beranggapan, dugaan sikap buruk itu bisa jadi terbantahkan bila memang tidak ada bukti maupun sanggahan dari pihak lain. Namun, bila dikemudian hari terbikti lakukan kekerasan, Cucun mengingatkan Menteri Satryo untuk bisa terima konsekuensi.
"Sampaikan di publik, depan DPR. Kalau emang gak salah ya bisa clear di publik. Kalau misal beliau satu saat ada yang nyanggah bahwa betul lakukan itu ya resikonya terima sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, dugaan pemecatan itu jadi perbincangan usai puluhan ASN Diktisaintek lakukan aksi protes di depan kantor mereka di Senayan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/1) pagi. Dari video yang diterima Suara.com, ada puluhan pegawai yang kebanyakan menggunakan kemeja hitam. Mereka membawa dua spanduk berukuran besar.
"Institusi negara bukan perusaan pribadi Satryo dan istri," demikian tulisan pada spanduk tersebut.
Kemudian pegawai di depannya juga membawa spanduk berwarna putih dengan tulisan hitam bertuliskan. 'Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga'.
Pranata Humas Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga Kementerian Dikdasmen, Neni Herlina, menyampaikan kalau peristiwa itu terjadi pada Jumat, 17 Januari 2024 lalu. Ketika itu, Menteri Satryo datang langsung ke ruangannya seraya mengusirnya juga memintanya untuk pindah tugas ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Dia mengungkap alasan Menteri Satryo marah hingga mengusirnya lantaran meja dan kursi di ruangannya belum diganti. Diketahui, ruangan yang digunakan oleh Satryo dulunya ditempati oleh Dirjen Diktisaintek, ketika masih bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun kemudian, polemik tersebut dipastikan sudah berakhir. Sekjen Diktisaintek Togar Simatupang menyamoaikan kalau semua pihak sudah berdamai.
Baca Juga: Garis Keturunan Menteri Satryo Brodjonegoro, Benarkah dari Keluarga Ningrat?
Dia juga menekankan bahwa tidak ada pembahasan soal pemecatan ASN di lingkungan kementeriannya. Saat Menteri Satryo bertemu dengan Neni beserta jajaran Diktisaintek lain, seluruh pihak disebut sudah saling memaafkan.
Saat pertemuan yang dilakukan di rumah dinas Menteri, pada Senin (20/1) malam itu, Togar menyebut kalau Satryo menyampaikan tiga hal kepada para pegawainya.
"Yang disampaikan beliau itu ada tiga hal yakni, suasana reorganisasi, penataan, sumber daya, l juga terjadi proses-proses mutasi, rotasi, promosi, demosi, itu, sesuatu yang wajar, menimbulkan ketidakpastian. Pasti di situ ada ketegangan," kata Togar kepada suara.com, dihubungi Selasa (21/1/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis