Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membunyikan peringatan atas agresi Israel yang sedang berlangsung di bagian utara Tepi Barat yang diduduki, menandai pengerahan pasukan rezim terlama di daerah tersebut sejak awal tahun 2000-an, menurut seorang pejabat senior PBB.
Berbicara dalam jumpa pers pada hari Jumat, juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) "tetap prihatin dengan operasi pasukan Israel yang sedang berlangsung di bagian utara Tepi Barat."
Ia juga memperingatkan bahwa kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan harta benda mereka juga terus berlanjut di Tepi Barat, yang melibatkan rata-rata hampir lima per hari antara tanggal 11 dan 17 Februari.
"Dalam salah satu insiden tersebut, pemukim Israel memutus pipa air pertanian di provinsi Tulkarm, yang memengaruhi mata pencaharian belasan petani Palestina," kata Dujarric.
"Selama periode yang sama, hampir 40 warga Palestina mengungsi di dekat desa Al Maniya di Betlehem, menyusul serangan berulang dari pemukim Israel selama setahun terakhir."
Menurut Dujarric, OCHA telah mendokumentasikan pemindahan hampir 2.300 warga Palestina, termasuk 1.100 anak-anak, di seluruh Tepi Barat sejak awal tahun 2023 akibat meningkatnya kekerasan pemukim dan pembatasan akses oleh otoritas Israel.
Rezim Israel melancarkan serangan di Tepi Barat utara bulan lalu, menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina dan membuat ribuan orang mengungsi di sana.
Sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023, serangan oleh tentara dan pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 920 orang di seluruh Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Hamas: Perlakuan Tahanan Beda Jauh, Israel Siksa Warga Palestina!
Berita Terkait
-
Israel Serang Lebanon Selatan saat Pemakaman Pemimpin Hizbullah
-
Gencatan Senjata Gaza Dilanggar 350 Kali, 100 Tewas!
-
Upacara Pembebasan Sandera Picu Amarah Israel, Nasib Ratusan Tahanan Palestina Tergantung
-
Hamas: Perlakuan Tahanan Beda Jauh, Israel Siksa Warga Palestina!
-
Ramai di X, Penyanyi Anggun C Sasmi Mendadak Dituding Sebagai Zionis
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa