Suara.com - Peneliti Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bakhrul Fikri, menyarankan kepada pemerintah untuk melibatkan ibu-ibu pemilik kantin sekolah dalam pendistribusian makan bergizi gratis (MBG).
Menurutnya penyaluran program prioritas yang kini dilakukan melalui dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) terlalu sentralistik. Terlebih cara pendistribusian tersebur juga berdampak terhadap UMKM lokal, semisal kantin sekolah.
Bakhrul mengkritik keberadaan dapur umum yang ia sebut membutuhkan modal banyak, peralatan modern dengan kapasitas produksi besar. Menurutnya, proses pendistribusian yang tersentralisasi seperti itu justru membuat keberadaan UMKM di sekitar sekolah menjadi tersingkirkan. Mengingat sebelumnya pemerintah menjanjikan adanya multiplier effect.
"Dan yang paling terdampak karena ini adalah untuk anak sekolah yang paling terdampak tentunya ibu-ibu yang tinggal di belakang sekolah, yang buka kantin sekolah. Jadi kenapa harus sangat sentralistik, ada apa di balik ini semua yang itu menjadi pertanyaan," kata Bakhrul dalam konferensi pers bersama ICW dengan tajuk "Makanan (Tidak) Bergizi (Tidak) Gratis: Yang Bayar Warga, Yang Dapat Gizi Siapa?!", Kamis (6/3/2025).
Menurut Bakhrul, penyaluran MBG melalui dapur umum justru memiliki banyak kekurangan. Salah satunya malah berpotensi terjadinya inefisiensi.
Bakhrul mengkhawatirkan proses distribuai dari dapur umum ke sekolah yang bisa membuat makanan terkontaminasi. Ia mencontohkan terjadinya peristiwa keracunan yang dialami siswa akibat makan makanan yang belum masak.
Menurut Bahkrul, Indonesia seharusnya mencontoh negara luar yang sudah lebih dulu melaksanakan program MBG. Ia menyebut negara-negara tersebut kini mulai melakukan pendekatan desentralisasi dalam menyakurkan makanan, yakni langsung melalui sekolah.
"Negara negara lain mulai mengembangkan cara penyaluran yang desentralis. Artinya sekolah langsung yang harus dilibatkan. Jadi ibu-ibu kantin itu yang seharusnya diberdayakan," kata Bakhrul.
Bahkrul mengatakan MBG bisa dimasak langsung di sekolah melalui ibu-ibu kantin. Nantinya para siswa bisa mengkonsumsi MBG pada jam istirahat sekolah. Hal ini memiliki kelebihan karena makanan yang disajikan langsung tentu kondisinya masih hangat ketimbang yang didistribusikan dari dapur umum.
Baca Juga: Zulhas Ungkap Program MBG Habiskan Rp 1-2 Triliun Uang Negara per Bulan
"Kalau ibu-ibu kantin yang di belakang yang biasanya sudah friendly sama anak-anak tentunya mereka akan lebih bertanggung jawab secara emosional juga," ujarnya.
Berita Terkait
-
Dua Bulan Jalan, Wamen Desa Riza Patria Klaim MBG Berhasil: Sekarang 110 Negara Punya Program Sama
-
Pertanyakan Keuangan Negara Imbas Program Prioritas, Pengamat: MBG Harusnya Dijalankan Bertahap
-
Diungkap Zulhas, Uang Negara Habis Rp 1-2 Triliun Perbulan untuk MBG
-
Siswa Bisa Bawa Pulang Menu MBG buat Berbuka Puasa, Begini Kata Pakar Kesehatan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali