“Konten kali ini kurang lebih sama, bermuatan politik. Tidak tahu penyebabnya seperti apa. Yang jelas, dalam beberapa hari terakhir kami di Koreksi.org mengkritik liputan soal TNI menambah Kodam dan intens membahas RUU TNI disertai diskusi publik beberapa hari lalu,” ungkapnya.
Klarifikasi melalui Media Sosial
Sebagai bentuk klarifikasi, Sasmito juga mengunggah pernyataan di akun Instagram pribadinya.
Ia menegaskan bahwa narasi yang menyertakan fotonya dengan tuduhan terhadap Bocor Alus adalah hoaks.
“Saya yang bernama Sasmito ingin menegaskan bahwa konten yang beredar di media sosial yang menyertakan foto saya dengan narasi fitnah ke tim Bocor Alus adalah sesat,” tulisnya.
Ia juga membantah tuduhan bahwa Tempo mendukung pemecatannya dari VOA dan menegaskan bahwa Bocor Alus bukanlah program yang bertujuan memecah belah bangsa.
Sasmito menilai bahwa upaya fitnah seperti ini harus segera dihentikan karena dapat membangun narasi sesat di masyarakat.
Fenomena hoaks dan disinformasi yang menyasar jurnalis serta media independen semakin menjadi tantangan serius di era digital.
Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilah informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang belum terverifikasi.
Kesimpulan
Unggahan yang mengaitkan Sasmito Madrim dengan tuduhan terhadap Bocor Alus merupakan kabar bohong atau Hoaks.
Baca Juga: Cek Fakta: Foto Jokowi Berada di Dalam Sel Tahanan
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Foto Jokowi Berada di Dalam Sel Tahanan
-
Cek Fakta: Gibran Sebut Pemerintah Tak Sengaja Pakai Dana Haji, jadi Tidak Berdosa
-
Cek Fakta: Puan Maharani Jadi Tersangka Korupsi Rumah Dinas DPR
-
CEK FAKTA: Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Prabowo
-
Cek Fakta: Pemerintah Bubarkan PDIP karena Banyak Kader yang Korupsi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu