Suara.com - Seorang dokter konsulen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, mendadak menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat dalam serangkaian tindakan kekerasan terhadap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri).
Kasus ini mencuat ke permukaan setelah adanya laporan kekerasan fisik terbaru yang dialami seorang peserta PPDS Anestesi, yang disinyalir dilakukan oleh dr. YS, salah satu Konsulen Anestesi di RSMH.
Dugaan perundungan ini bukanlah kali pertama, melainkan bagian dari pola perilaku yang sudah berlangsung sejak lama.
Berdasarkan penelusuran internal rumah sakit dan pihak kampus, dokter pelaku diketahui telah berulang kali melakukan tindakan intimidatif dan merendahkan, baik secara verbal, fisik, maupun psikis terhadap para peserta didik dan bahkan rekan sejawat di lingkungan rumah sakit.
Menanggapi laporan dan bukti-bukti yang menguat, manajemen RSMH akhirnya mengambil sikap tegas dengan menonaktifkan dokter dari seluruh kegiatan pelayanan medis dan pendidikan di rumah sakit tersebut.
Langkah ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa tindakan perundungan, apalagi di institusi pendidikan dan pelayanan kesehatan, tidak bisa lagi ditoleransi.
Fakta lainnya, ternyata ini bukan kali pertama ia melakukannya.
Berikut 7 fakta mengejutkan tentang perilaku berulang dr. YS yang mencoreng dunia pendidikan dan layanan kesehatan:
1. Aksi Perundungan Sudah Terjadi Sejak 2019
Penelusuran manajemen RSMH menunjukkan bahwa perilaku dr. YS bukan insiden tunggal. Kasus perundungan terhadap PPDS Anestesi sudah berlangsung sejak tahun 2019, saat ia melakukan tindakan melecehkan dengan mengalungkan tulisan bernada merendahkan pada peserta didik.
Baca Juga: Tak Gentar Dipolisikan, Dokter Tifa Siap Lawan Balik Jokowi soal Isu Ijazah Palsu: Tagih Janji Ini!
2. Pernah Dilarang Mengajar dan Membimbing Mahasiswa
Akibat perilaku tidak etis tersebut, pihak Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) telah mengambil sikap. Dokter dilarang untuk mengajar, membimbing, hingga mengasuh mata kuliah yang melibatkan mahasiswa ataupun peserta PPDS.
3. Sudah Pernah Dijatuhi Sanksi Disiplin pada 2023
Ini bukan kali pertama ia mendapatkan sanksi. Pada tahun 2023, Direktur Utama RSMH juga pernah menjatuhkan hukuman disiplin kepada dr. YS karena melanggar Peraturan Pemerintah, yang diduga terkait dengan kasus serupa.
4. Tiga Jenis Perundungan yang Dilakukan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter tersebut melakukan tiga jenis perundungan yakni verbal,fisik dan non verbal.
5. Bukan Hanya PPDS, Perawat ICU Juga Jadi Korban
Tag
Berita Terkait
-
Tak Gentar Dipolisikan, Dokter Tifa Siap Lawan Balik Jokowi soal Isu Ijazah Palsu: Tagih Janji Ini!
-
Tak Hanya Liburan, Dokter Oky Pratama Juga Resmi Sandang Gelar MARS! Ini Rencananya...
-
Fakta Kasus Dokter RSMH Palembang: Dari Tendangan Brutal Hingga Dinonaktifkan
-
Relawan Pemuda Laporkan 4 Orang Soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi: Ada Roy Suryo hingga Dokter Tifa
-
162 Penghargaan Tak Cukup, dr Ayu Widyaningrum Sabet Gelar Best Influencer di Korea Selatan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas