Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan para kepala daerah jangan hanya mengandalkan kekayaan sumber daya alam (SDA) dalam membangun wilayahnya. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan justru harus bertumpu pada penguatan sumber daya manusia (SDM).
Tito menekankan bahwa kekayaan SDA suatu wilayah tidak akan memberikan manfaat bagi warga setempat apabila kepala daerahnya tidak turut membangun SDM.
"Jangan terlalu bangga dengan kekayaan alam. Saya sering sekali dengar teman-teman di daerah selalu bangga dengan kekayaan alam. Kekayaan alam tapi kemudian keadaan SDM lemah, anak akan menjadi pecundang," kata Tito saat hadir di Konferensi Pendidikan Indonesia di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Menurut Tito, lemahnya kualitas SDM dapat menyebabkan hasil kekayaan alam justru dinikmati oleh pihak luar, bukan oleh masyarakat asli di daerah tersebut.
"Yang menikmati orang lain bukan anak-anak sendiri yang menikmati, rakyat pendatang yang menikmati, orang lain di luar negeri. Sementara kita yang memilikinya hanya berontak, itu yang terjadi," katanya.
Dia mengaku masih banyak kepala daerah yang hanya membanggakan kekayaan alam daerahnya setiap kali Tito lakukan kunjungan ke daerah. Menanggapi itu, Tito menyampaikan kalau dia sendiri sebenarnya tidak tertarik dengan hal tersebut.
"Masih banyak saya dengar teman-teman kepala daerah itu selalu kalau ngomongnya soal SDA, 'ini ada pulau bagus', 'ini ada potensi tambang'. Saya tidak tertarik yang begitu, yang saya tertarik ketika dia bicara soal bagaimana memperdayakan, memperkuat SDM, baik pendidikan, kesehatan," ucapnya.
Tito menekankan bahwa pembangunan SDM harus gencar dilakukan saat ini mengingat Indonesia tengah memiliki populasi angkatan muda yang lebih banyak.
"Mumpung sekarang lagi bonus demografi maka kita upayakan mereka (generasi muda) harus dididik, dilatih, dan harus sehat. Maka program-program untuk memperkuat SDM yang unggul, yaitu pendidikan dan kesehatan, pelatihan, tiga ini wajib hukumnya," ujarnya.
Baca Juga: Cegah Kecurangan, Mendagri Tito Instruksikan Semua Pemda Jalankan SPMB Sesuai Prosedur
Dorong Pemda Salurkan Beasiswa Lewat PTN-BH
Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk menyalurkan beasiswa bagi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH).
Tito dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mendorong pemda membuat program peningkatan kapasitas bagi pegawai yang dapat dididik oleh PTN-BH.
Menurut dia, banyak pemda telah memberikan beasiswa kepada pelajar untuk melanjutkan studi ke PTN-BH.
"Karena beasiswa ini memang salah satu program hampir semua kepala daerah itu memberikan beasiswa, di antaranya beasiswa lulusan SMU, SMK, untuk masuk PTN-BH," kata Tito dalam acara Silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat (MWA) PTN-BH 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/5).
Tidak hanya itu, pemda juga dapat bekerja sama dengan PTN-BH dalam meningkatkan kapasitas pegawai sebab pemda memerlukan pegawai yang memiliki kapasitas atau keahlian tertentu. Bahkan, beberapa pemda juga diketahui telah menjalankan program tersebut.
Berita Terkait
-
Cegah Kecurangan, Mendagri Tito Instruksikan Semua Pemda Jalankan SPMB Sesuai Prosedur
-
Komitmen Dukung Penuh Pelaksanaan Program MBG, Mendagri Kumpulkan Pemda secara Virtual
-
Daftar 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi Hingga Terendah Berdasar Paparan Mendagri
-
Tri Tito Karnavian: Kader Posyandu Penting Perhatikan Enam Bidang Standar Pelayanan Minimal
-
Mendagri Kumpulkan Pemda Secara Virtual: Mempercepat Realisasi APBD TA 2025
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II