Ia juga meluruskan pemahaman umat tentang beberapa hadis populer terkait keutamaan berkurban, seperti pahala dari setiap rambut hewan kurban atau hewan kurban sebagai tunggangan di jembatan sirat.
Hadis-hadis tersebut, menurutnya, berstatus daif (lemah) dan tidak bisa dijadikan landasan hukum, meskipun boleh digunakan untuk motivasi beramal jika tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadis sahih.
“Allah tidak melihat jumlah daging atau darah yang mengalir, tetapi ketakwaan dari pelakunya,” ujar Budi, mengutip Surah Al-Haj ayat 37.
Hukum Kurban untuk Keluarga dan Batasan Pelaksanaannya
Dalam sesi tanya jawab, Budi juga membahas praktik kurban atas nama orang tua yang tinggal di kota lain.
Menurutnya, hal itu dibolehkan, dan kurban tetap sah meski tidak dilakukan di lokasi yang sama. Ia juga menegaskan tidak ada batas maksimal jumlah hewan yang dikurbankan.
Meski demikian, ia mengingatkan umat untuk memperhatikan kondisi sosial masyarakat, khususnya fakir miskin dan anak yatim.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak 1 Zulhijah, mereka yang berniat berkurban dianjurkan untuk tidak memotong rambut dan kuku hingga proses penyembelihan selesai.
Budi menutup kajiannya dengan ajakan agar umat Islam melaksanakan ibadah kurban bukan semata-mata untuk mengharapkan pahala duniawi, tetapi untuk mencari keridaan Allah.
“Jika Allah sudah rida, hidup kita akan dimudahkan,” ujarnya.
Dalam konteks kekinian, pelaksanaan kurban Idul Adha 2025 menjadi lebih relevan di tengah situasi sosial yang masih memerlukan perhatian, terutama bagi kelompok rentan.
Dia menekankan bahwa berkurban juga memiliki dimensi sosial yang sangat kuat: membangun solidaritas, menguatkan ukhuwah, dan membantu sesama.
Pesan ini menjadi penting, terutama ketika sebagian masyarakat masih menghadapi kesulitan ekonomi pascapandemi dan krisis global.
Semangat berkurban di Idul Adha hendaknya tidak hanya bersifat simbolis, tapi benar-benar menumbuhkan ketulusan dan kepedulian.
Berita Terkait
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Ramadan 2026 Berapa Minggu Lagi? Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 18 Februari
-
Muhammadiyah Update Penetapan Ramadhan dan Idul Fitri 2026: Ada Koreksi Terbaru
-
Ngeri Tragedi 98 Terulang, Pemuda Lintas Iman 'Turun Gunung', Tuntut DPR Pecat Anggota Provokator!
-
Presiden Prabowo Kumpulkan 16 Ormas Islam di Tengah Suasana Memanas, Bahas Apa?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Misteri 2 Jam Pembicaraan 4 Mata di Kertanegara, Jokowi Beri 'Masukan Rahasia' ke Prabowo
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI