Suara.com - Gaya komunikasi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belakangan menuai sorotan tajam.
Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, komunikasi yang ditampilkan Menkes cenderung bergaya power atau kekuasaan, yang tidak cocok digunakan di negara demokrasi seperti Indonesia.
Gaya komunikasi power umumnya menempatkan lawan bicara dalam posisi tidak setara. Pihak yang menjadi sasaran komunikasi dianggap pasif dan diharapkan hanya menerima informasi tanpa adanya dialog dua arah.
Dalam praktiknya, komunikasi ini cenderung bersifat top down, yaitu dari pihak berwenang langsung ke masyarakat, tanpa memberi ruang partisipasi.
Hal tersebut, kata Jamiluddin, tampak jelas dalam polemik pengalihan kewenangan Kolegium dari asosiasi profesi ke Kementerian Kesehatan.
Pendekatan legal-formal yang diambil Budi Gunadi dalam proses ini memperlihatkan kecenderungan komunikasi satu arah dari otoritas kepada publik, tanpa mempertimbangkan aspirasi kelompok yang terdampak secara langsung
"Gaya dan pendekatan komunikasi seperti itu tak sesuai ditujukan kepada khalayak yang terdidik. Hal ini terlihat dari penolakan para guru besar dan asosiasi dokter mengenai pengalihan Kolegium," jelas Jamiluddin kepada Suara.com, dihubungi Selasa (27/5/2025).
Ia menambahkan, penolakan dari para guru besar serta asosiasi dokter terhadap rencana pengalihan Kolegium menunjukkan adanya resistensi akibat komunikasi yang tidak mengedepankan dialog.
Penolakan bahkan merembet ke kalangan mahasiswa kedokteran, yang juga merupakan bagian dari masyarakat terdidik. Gelombang penolakan ini, menurut Jamiluddin, menjadi indikator kuat bahwa pendekatan komunikasi yang digunakan telah menimbulkan antipati publik.
Baca Juga: Istana Kaji Usul Menkes Budi Gunadi Sadikin Dicopot: Kita Carikan Jalan Keluar...
"Jadi, dengan gaya dan pendekatan komunikasi seperti itu akan direspon negatif oleh masyarakat. Bahkan hal itu dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Budi Gunadi. Sebab, gaya dan komunikasi seperti itu hanya sesuai di negara otoriter," katanya.
Lebih jauh, Jamiluddin menilai gaya komunikasi seperti itu dapat merusak citra dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Menteri Kesehatan.
"Karena itu, gaya power dan pendekatan top down seyogyanya tak digunakan di era demokrasi. Gaya human dan pendekatan bottom up seyogyanya lebih dikedepankan," sarannya.
Diingatkan Brin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin diingatkan untuk berhati-hati dalam menyampaikan pernyataannya kepada publik. Saran tersebut disampaikan Peneliti Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli, seiring maraknya atensi publik akibat sejumlah ucapan Menkes.
"Memang sebagai pejabat publik mestinya harus hati-hati dalam menyampaikan statement, harus ditimbang dan dipikir dulu sebelum berbicara. Dalam menyampaikan harus dengan bijak dan empati. Jika tidak seperti itu, publik akan menilai sebagai arogan dan angkuh," jelas Lili saat dihubungi Suara.com, Selasa (27/5/2025).
Berita Terkait
-
'Perang Terbuka' Menkes Vs Akademisi Kedokteran, Pakar: Amat Menyedihkan
-
Peneliti BRIN Ingatkan Menkes Budi: Hati-hati, Ucapanmu Bisa Gerus Kepercayaan ke Prabowo
-
Masyarakat Diminta Sadar Tentang Tipu Daya dan Taktik-taktik Industri Rokok untuk Menjerat Anak Muda
-
CEK FAKTA: Menteri Kesehatan Wajibkan Penumpang Pesawat Vaksin TBC, Narasinya Bikin Heboh!
-
CEK FAKTA: Kabar Penumpang Pesawat Wajid Divaksin TBC
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik