Dia merespons munculnya banjir rob yang melanda sejumlah titik di wilayah Jakarta Utara pada Senin (28/4/2025)
Meski air sempat menggenangi kawasan pesisir, Pramono menegaskan bahwa peristiwa itu tak berlangsung lama karena pompa air sudah disiagakan di ratusan titik.
"Nah, kemarin bahwa ada kenaikan, iya. Tetapi hari ini langsung kita atasi karena kita sudah persiapkan pompa hampir 500 titik untuk mengatasi rob yang ada di Muara Karang," ujar Pramono kepada wartawan di Jakarta Timur, Rabu (30/4/2025).
Menurut Pramono, kesiapsiagaan itu membuat banjir rob bisa langsung dikendalikan. Bahkan, ia menyebut bahwa tantangan rob terbesar sejatinya justru terjadi saat momen Idulfitri 2025 lalu. Namun, dengan antisipasi dari pemerintah daerah, ancaman itu berhasil diredam.
"Maka untuk itu, kalau dilihat, kemarin sebenarnya, potensi rob paling besar itu ketika kita menjalankan Idulfitri. Tapikan pompanya sudah kita siapkan," tambahnya.
Pramono juga mengapresiasi peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang rutin memberikan data prediktif mengenai potensi banjir pasang laut di wilayah utara Jakarta. Informasi dari BMKG, kata Pramono, menjadi panduan penting dalam menyiapkan mitigasi.
"Jadi, secara keseluruhan, data yang diberikan BMKG, itu menjadi referensi kita untuk mengatasi persoalan rob, terutama di Jakara Utara," tuturnya.
Sebagai informasi, banjir rob masih sempat bertahan hingga Selasa (29/4/2025) pagi. Berdasarkan unggahan akun Instagram @jakut.info, genangan air terjadi di beberapa lokasi, seperti Muara Angke, Jalan Pluit Karang Ayu Barat, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan RE Martadinata.
Dengan ancaman rob yang tak kunjung usai, kesiapan infrastruktur seperti pompa dan sistem drainase jadi kunci utama bagi Pemprov DKI menjaga ritme Jakarta tetap kering.
Baca Juga: Curigai Bareskrim, Rismon Sebut Skripsi Jokowi Pakai Font Times New Roman: Tak Sesuai Zamannya!
Berita Terkait
-
Curigai Bareskrim, Rismon Sebut Skripsi Jokowi Pakai Font Times New Roman: Tak Sesuai Zamannya!
-
Dicap Tak Punya Kapasitas Sebut Ijazah Jokowi Palsu, Solmet Sindir Roy Suryo: Dia Bukan Siapa-siapa!
-
Jokowi Santer Maju Ketum PSI: Siasat jadi King Maker Demi Muluskan Jalan Gibran di 2029?
-
Siap Bongkar Borok Roy Suryo dkk ke Polisi, Silfester Matutina: Seenaknya Bunuh Karakter Pak Jokowi
-
Tembok Gedung Dinas SDA Jaksel Jebol usai Jakarta Diguyur Hujan Deras, Air Luber ke Jalanan
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia
-
Indonesia Siap Tambah Bahasa Portugis ke Kurikulum, Ini Alasan Strategisnya