Suara.com - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih mengungkap sejumlah persoalan krusial selama pelaksanaan Haji 2025, salah satunya, persoalan jemaah yang terpisah kembali terjadi sesampainya di Tanah Suci.
"Problem sejak berangkat itu kan jemaah terpisah-pisah, antara suami istri, pembimbing dan jemaahnya. Setelah direkonsiliasi, sampai sini (Arab Saudi) bercerai-berai lagi," kata Fikri lewat keterangannya yang dikutip Suara.com, Sabtu 7 Juni 2025.
Kemudian persoalan yang paling fatal terjadi menjelang puncak haji, ketika jemaah yang akan wukuf menuju Arafah sempat terlantar tanpa kepastian.
"Mereka siap-siap pakai ihram itu sejak Rabu pagi. Yang sore tidak terangkut, malam tidak terangkut, sampai Kamis pagi ada yang belum terangkut. Alhamdulillah, Kamis siang semua sudah bisa tiba di Arafah,” kata Fikri.
Dia menyebut hal itu disebabkan armada transportasi dari pihak syarikah (perusahaan layanan haji Saudi) yang tidak memadai.
Persolan tidak selesai begitu saja, sesampainya di Arafah, para jemaah juga harus dihadapkan dengan kondisi tendah yang kelebihan kapasitas. Jemaah terpaksa menghuni tenda berdesak-desakan.
Menurutnya, Kementerian Agama, melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, mengakui kesalahan itu.
"Ini memang harus dievaluasi syarikah-nya. Ternyata ada yang memaksakan, tenda sudah penuh, sudah overload, tetap saja ditambah-tambah lagi,” ujarnya.
Padahal saat rapat kerja pada 2 Juni 2025 antara Timwas dengan Kemenag serta Syarikah, telah disepakati distribusi kartu Nusuk, sebagai akses vital jemaah, harus selesai pada 3 Juni pukul 20:00 waktu setempat. Namun, fakta di lapangan menunjukkan target tersebut gagal terpenuhi.
Baca Juga: Jamaah Haji Bisa Akses Layanan Kesehatan Pakai Drone, Arab Saudi Siapkan Teknologi Baru
“Faktanya baru Rabu malam 99,5 persen terdistribusi dengan baik. Ini jadi catatan besar,” ungkap politisi PKS tersebut.
Atas berbagai persoalan itu, DPR, katanya, harus turun tangan lebih jauh, melewati batas fungsi pengawasannya, demi memastikan jemaah dapat menjalankan rukun haji utamanya, yaitu wukuf di Arafah.
"Kondisinya seperti itu ya kita akhirnya cawe-cawe. Karena Al-Hajju Arafatun (Haji adalah Arafah),” tegasnya.
Berbagai permasalahan yang ditemukan di lapangan, katanya, bakal menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk merevisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
"Isu-isu teknis seperti visa furoda, transportasi, katering, pemondokan yang overload, hingga persoalan kartu Nusuk akan diupayakan menjadi norma baru dalam regulasi untuk mencegah masalah serupa terulang di masa mendatang," ujarnya.
“Ini jadi catatan besar. Kalau seperti ini lagi, ya syarikah tertentu harus diberi catatan hitam,” sambungnya.
Berita Terkait
-
Presiden PKS Nilai Pemerintah dan Arab Saudi Perlu Perbaiki Komunikasi soal Haji Furoda
-
Menteri Haji Arab Saudi Ungkap Alasan Haji Furoda Ditiadakan
-
Rasakan Nikmatnya Ibadah Haji, Ivan Gunawan Tak Mau Pulang ke Indonesia
-
PKS Dukung Sejarah Indonesia Ditulis Ulang versi Fadli Zon
-
Ivan Gunawan Sentil Kemenag karena Ada 2 Jamaah Haji Terlantar: Tahun Ini Gak Ada Petugas Haji?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter