Suara.com - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Moh Jumhur Hidayat, menanggapi santai kekhawatiran sejumlah kalangan terkait perkembangan pesat kecerdasan buatan alias Artificial Intellegence (AI) dan platform ekonomi digital. Menurut Jumhur, tantangan teknologi justru menjadi ujian kepemimpinan.
Selaku Ketua Delegasi Buruh Indonesia dalam Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) yang digelar di Jenewa, Swiss, Jumhur menilai bahwa polemik seputar AI bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi.
"Masalah AI dan Platform Ekonomi Digital adalah masalah pemimpin. Jika pemimpin bertekad melindungi rakyatnya, maka pasti ada jalan keluar mengatasinya," ujar Jumhur dalam keterangannya, dikutip Selasa (10/6/2025).
Jumhur Hidayat meyakini, forum ILO yang mempertemukan pemimpin pemerintahan, serikat buruh, dan kalangan pengusaha akan memainkan peran penting dalam memastikan teknologi digital memberikan manfaat konkret bagi individu, masyarakat, hingga dunia secara luas.
"Dengan kata lain, solidaritas buruh akan memicu para pemangku kepentingan untuk meningkatkan peradaban dunia," tegas Jumhur Hidayat.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pemerintah Indonesia yang telah memberikan perlindungan hukum kepada sekitar 6 juta pengemudi daring, menjadikan mereka bagian dari pekerja formal dalam skema ekonomi digital.
Jumhur Hidayat berharap, kelak Konvensi Pekerja Platform Ekonomi Digital dapat dilahirkan dan diratifikasi, sehingga status pekerja informal bisa secara otomatis beralih menjadi pekerja formal yang lebih terlindungi secara hukum dan sosial.
Terkait persoalan klasik buruh, Jumhur menyinggung praktik outsourcing dan kontrak kerja jangka pendek yang terus berulang. Ia menyebut praktik tersebut mengaburkan batas antara status pekerja formal dan informal.
"Kami berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang berencana menghapus outsourching, yang berarti juga melarang kontrak kerja jangka pendek yang berulang," lanjutnya.
Baca Juga: Imbas Prabowo dan Megawati Makin Lengket: Gibran Terancam jadi Wapres Seremonial?
Tak hanya itu, dalam pidatonya, Jumhur juga menyerukan semangat solidaritas global dengan mengingat kembali Konferensi Asia Afrika di Bandung 70 tahun silam.
Lebih lanjut, Jumhur Hidayat juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menolak segala bentuk penindasan.
"Dengan memperingari Semangat Bandung, kita berterima kasih Konferensi ILO telah menetapkan Palestina sebagai Negara Pengamat Non-Anggota," pungkas Jumhur.
Ketua Umum Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI), Rudi HB Daman mengeklaim berbagai isu yang diperjuangkan delegasi buruh Indonesia dalam Konferensi ILO ke-113, mulai dari amandemen Konvensi Pekerja Maritim, isu Palestina dan Myanmar, hingga risiko biologis dan ekonomi platform berhasil diperjuangkan sesuai harapan.
Sementara itu, perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Aditya Warman, mengingatkan pentingnya peningkatan kapabilitas dan produktivitas pekerja demi menjaga keberlanjutan serta daya saing sumber daya manusia Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan nasional.
Berita Terkait
-
Imbas Prabowo dan Megawati Makin Lengket: Gibran Terancam jadi Wapres Seremonial?
-
Gonjang-ganjing Kabinet Prabowo, Erick Thohir dan Bahlil Diprediksi jadi Sasaran Empuk Reshuffle
-
Susi Pudjiastuti Beri Warning, Prabowo Auto Ditantang Cabut Izin PT GAG: Mana Berani Dia!
-
Murka, Feri Amsari Kuliti Borok Bahlil soal IUP Nikel Raja Ampat: Dia Mau Lari dari Tanggung Jawab!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?