Netizen lain menambahkan, "Tidak mungkin jika dalam satu wisuda berbeda model mapnya, dan kelihatan lebih mengkilat juga."
Ada pula yang menyoroti warna map yang tampak terlalu kinclong dibandingkan atribut wisuda lainnya.
"Salfok warna mapnya juga, Dok. Kenapa kinclong gitu ya? Padahal toganya terlihat kusam," ujar netizen lainnya, menguatkan kesan bahwa ada sesuatu yang tak biasa dari foto wisuda tersebut.
Pihak Universitas Gadjah Mada dan Kepolisian Republik Indonesia telah berulang kali menyatakan bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah asli dan tidak ada yang perlu diragukan.
Mereka menegaskan bahwa dokumen tersebut telah diverifikasi secara administratif dan sesuai dengan data resmi yang ada.
Bahkan, dalam salah satu kesempatan, Rektor UGM secara langsung menyatakan bahwa Jokowi adalah alumni sah dari universitas tersebut.
Namun, Dokter Tifa bersikukuh mempertanyakan keaslian ijazah Presiden, atau setidaknya elemen-elemen yang menyertainya, seperti bentuk map wisuda.
Dia menganggap hal ini bukan sekadar masalah administratif, melainkan mencerminkan adanya kemungkinan pemalsuan yang lebih besar dan sistemik.
"Ampun ampun. Negaraku dihancurkan dengan kebohongan yang bodoh," tutup Dokter Tifa.
Baca Juga: Ketakutan Bertemu Ahli Forensik Digital, Kasmudjo Ngaku Bukan Pembimbing Akademik Jokowi
Polemik seputar keaslian ijazah Jokowi sendiri bukanlah hal baru dan tak kunjung usai.
Sejak beberapa tahun terakhir, isu ini telah menjadi senjata politik yang sering dipakai oleh pihak-pihak yang berseberangan dengannya.
Bahkan, perkara ini telah masuk ke ranah hukum, di mana pihak-pihak yang menyebarkan tudingan ijazah palsu dilaporkan ke polisi oleh pihak Jokowi.
Meski berbagai klarifikasi dan pembelaan telah diberikan oleh institusi resmi, perdebatan mengenai keaslian ijazah Jokowi seolah belum juga surut.
Menurut netizen, Jokowi hanya tinggal menunjukkan ijazahnya saja ke publik, maka masalah ini akan berakhir.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Berita Terkait
-
Bentuk Map Ijazah UGM Jokowi Dinilai Janggal, Dokter Tifa: Seharusnya Horizontal
-
PSI Pastikan Ada Lebih dari Satu Calon Ketum, Jokowi Bakal Bersaing dengan Kaesang?
-
Masih Dinanti Kepastiannya, PSI Bakal Beri Jokowi Karpet Merah jika Daftar Calon Ketum
-
Satu Kandidat Bakal Daftar Calon Ketum Besok, PSI: Apakah Jokowi? Kita Tunggu
-
Pernyataan Yakup Hasibuan Soal Pembimbing Jokowi Bertolak Belakang dengan Pengakuan Kasmudjo: Salah!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG