Dalam hal ini, Indonesia telah mengembangkan beberapa rudal, namun fokusnya lebih ke arah anti-kapal.
Rudal Anti-Kapal: Indonesia memiliki rudal seperti Exocet MM40 Block 3 (Prancis) dan C-802 (Tiongkok) yang menjadi andalan KRI kita.
Litbanghan Kemhan dan BUMN industri pertahanan aktif mengembangkan roket dan rudal, seperti R-HAN 122B.
Namun, ini masih dalam kategori roket artileri, bukan rudal jelajah atau balistik strategis seperti yang dimiliki Iran.
Ketiadaan rudal balistik atau rudal jelajah jarak jauh membuat kemampuan serang balasan strategis Indonesia menjadi terbatas.
Langkah ke Depan: Modernisasi adalah Keharusan
Analisis ini bukan untuk pesimis, melainkan untuk realistis. Pemerintah dan TNI sangat menyadari celah ini. Arah modernisasi alutsista ke depan kemungkinan besar akan berfokus pada:
Pembelian sistem pertahanan udara dengan jangkauan lebih jauh dan kemampuan anti-rudal balistik menjadi prioritas.
Membangun sistem komando terpusat yang mampu mengintegrasikan data dari seluruh radar dan unit pertahanan udara di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Konflik Iran-Israel Memanas: Bagaimana Nasib WNI? Ini Kata Kemlu
Riset dan pengembangan rudal jelajah dan balistik buatan dalam negeri untuk menciptakan efek gentar (deterrence).
"Indonesia tidak boleh lengah. Modernisasi alutsista pertahanan udara bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk menjamin kedaulatan di tengah dinamika geopolitik yang semakin tak menentu."
Jika skenario perang rudal terjadi, Indonesia akan mampu memberikan perlawanan sengit untuk melindungi aset-aset vitalnya.
Namun, untuk menciptakan perisai udara yang benar-benar kokoh di seluruh Nusantara dan memiliki kemampuan balas yang sepadan, jalan kita masih panjang.
Tag
Berita Terkait
-
Konflik Iran-Israel Memanas: Bagaimana Nasib WNI? Ini Kata Kemlu
-
TNI Rekrutmen 24 Ribu Tamtama dan Bangun 5 Kodam, Istana: Sudah Diperhitungkan
-
Belum Bahas Surat Forum Purnawirawan Prajurit TNI Soal Pemakzulan Gibran, Ini Alasan Pimpinan DPR
-
Kemensos Libatkan TNI Kasih Materi di Retret Kepala Sekolah Rakyat, Ini Alasan Gus Ipul
-
Suruh Pemda Turun Tangan, Bima Arya Larang Ormas Pakai Seragam Mirip TNI-Polri: Gak Boleh!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar