Suara.com - Dunia pendakian kembali berduka setelah seorang pendaki wanita asal Brasil, Juliana Marins, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Insiden ini sekali lagi menjadi pengingat bahwa di balik keindahan puncak-puncak gunung yang megah, tersimpan risiko yang mengintai nyawa. Mendaki gunung adalah perpaduan antara hasrat, keberanian, dan takdir.
Namun, Juliana Marins bukanlah satu-satunya yang tak kembali dari rengkuhan gunung. Sejarah mencatat banyak kisah pendaki yang harus berakhir tragis dalam perjalanan menggapai atap-atap tertinggi di dunia.
Berikut adalah 7 kisah pendaki yang kematiannya menarik perhatian global.
1. Juliana Marins (Brasil) - Gunung Rinjani, Indonesia
Kisah terbaru datang dari Gunung Rinjani, di mana Juliana Marins (26) dilaporkan terjatuh ke dalam jurang saat mendaki.
Operasi pencarian dan penyelamatan yang memakan waktu lima hari harus berakhir duka ketika tim SAR menemukannya dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Tragedi ini menambah daftar panjang insiden yang terjadi di salah satu gunung terindah sekaligus menantang di Indonesia.
2. Elsa Laksono dan Lili Wijayanti (Indonesia) - Puncak Carstensz, Indonesia
Sebuah kisah persahabatan yang berakhir pilu terjadi di Puncak Carstensz, Papua, pada Maret 2025. Elsa Laksono dan Lili Wijayanti, dua sahabat sejak SMP, berhasil mencapai puncak tertinggi di Indonesia bersama.
Baca Juga: Kenapa Helikopter Tak Langsung Angkut Pendaki Brasil di Rinjani? Pengamat Beberkan Alasannya
Namun, dalam perjalanan turun, keduanya meninggal dunia akibat Acute Mountain Sickness (AMS). Kisah mereka menjadi pengingat bahwa aklimatisasi dan kewaspadaan saat turun gunung sama pentingnya dengan saat mendaki.
3. Zulkifli Yusuf (Malaysia) - Gunung Denali, Amerika Serikat
Pada akhir Mei 2024, pendaki asal Malaysia, Zulkifli Yusuf (37), meninggal dunia setelah tiga hari terjebak di dekat puncak Gunung Denali, Alaska, gunung tertinggi di Amerika Utara.
Zulkifli bersama dua rekannya mengalami hipotermia dan tidak dapat turun setelah mencapai puncak setinggi 6.190 meter. Meskipun satu rekannya berhasil diselamatkan, Zulkifli meninggal di dalam gua salju tempat mereka berlindung, menunjukkan betapa ekstremnya cuaca di pegunungan es.
4. Alison Hargreaves (Inggris) - K2, Pakistan/China
Alison Hargreaves adalah salah satu pendaki wanita terhebat di generasinya. Tiga bulan sebelum kematiannya, ia menjadi wanita pertama yang mencapai puncak Everest sendirian tanpa bantuan oksigen.
Namun, takdirnya berakhir di lereng K2 yang dijuluki "Savage Mountain" atau Gunung Ganas. Pada Agustus 1995, Hargreaves dan lima pendaki lainnya tewas akibat badai dahsyat yang menerjang saat mereka turun dari puncak. Kematiannya menjadi salah satu tragedi paling ikonik dalam sejarah pendakian K2.
5. "Green Boots" (Tsewang Paljor, India) - Gunung Everest, Nepal/China
Selama hampir 20 tahun, jasad seorang pendaki dengan sepatu bot hijau Koflach yang mencolok menjadi penanda jalan yang mengerikan di jalur pendakian utama sisi utara Everest.
Dikenal sebagai "Green Boots," jasad tersebut diyakini adalah Tsewang Paljor, seorang pendaki India yang tewas dalam badai dahsyat pada 1996. Ia dan timnya terjebak badai saat turun dari puncak.
Jasadnya yang berada di sebuah gua dangkal pada ketinggian 8.500 meter menjadi pengingat suram bagi setiap pendaki tentang "zona kematian" Everest, di mana tubuh manusia tidak bisa bertahan lama.
6. Tragedi K2 Tahun 2008 - K2, Pakistan/China
Tanggal 1 Agustus 2008 dikenang sebagai salah satu hari paling mematikan dalam sejarah pendakian K2. Sebanyak 11 pendaki dari berbagai ekspedisi internasional tewas dalam serangkaian peristiwa tragis selama 48 jam.
Penyebab utamanya adalah runtuhnya sebuah serac (bongkahan es raksasa) di area berbahaya yang dikenal sebagai "Bottleneck," yang memutuskan tali pengaman dan memerangkap para pendaki di ketinggian ekstrem. Insiden ini menegaskan reputasi K2 sebagai gunung yang jauh lebih sulit dan mematikan secara statistik dibandingkan Everest.
7. Ali Sadpara (Pakistan) - K2, Pakistan/China
Ali Sadpara adalah pahlawan nasional Pakistan dan salah satu pendaki ketinggian tinggi paling dihormati di dunia. Pada Februari 2021, ia bersama dua pendaki lainnya, John Snorri dari Islandia dan JP Mohr dari Chili, hilang saat mencoba melakukan pendakian musim dingin pertama di K2.
Meskipun pencarian besar-besaran dilakukan, mereka tidak pernah ditemukan. Sadpara, yang dikenal dengan kekuatan dan kerendahan hatinya, dianggap telah menyatu dengan gunung yang paling dicintainya. Kehilangannya meninggalkan duka mendalam bagi komunitas pendaki global.
Berita Terkait
-
Pendakian Rinjani Dibuka Lagi, Ini Syarat Terbarunya
-
Rinjani Siap Menyambut Pendaki Mulai 11 Agustus 2025 Dengan Aturan Baru
-
Mendaki Bersama EMCO: Dari Gunung Rinjani Turun ke Hati
-
Pendaki Rinjani, Siap-Siap! Jalur Pendakian Berubah Total Demi Keamanan, Ini Detailnya
-
Proyek Glamping di Rinjani Picu Kontroversi: Merusak Alam atau Dongkrak Pariwisata?
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
KPK Bongkar Korupsi Kuota Haji: Biro Travel Bermasalah Tersebar di Seluruh Indonesia
-
Bye-Bye Pungli! Makassar Siapkan Skema Parkir Bayar Sekali Gratis Setahun
-
Sebut Kewenangan Menag dalam Pembagian Kuota Haji Tak Melawan Hukum, Pakar Beri Penjelasan
-
Pemukulan Karyawan Zaskia Adya Mecca, Pelaku Ternyata Anggota TNI: Kini Diproses Denpom
-
Kementerian BUMN Dihapus, Diganti Lembaga Baru Setingkat Menteri?
-
Belum Periksa RK usai 200 Hari Rumah Digeledah, KPK Pilih Fokus Korek Ucapan Lisa Mariana, Mengapa?
-
KPK Ancam TPPU Korupsi Haji: Aset Haram Jadi Incaran!
-
2 Rumah Digeledah KPK Terkait Kasus Korupsi, Nasib Gubernur Kalbar Ria Norsan di Ujung Tanduk?
-
Menpar Widiyanti Tegaskan Isu Mandi Air Galon Hoaks: Itu Hanya Karangan
-
MBG Jalan Terus Meski Ribuan Anak Keracunan, Bivitri Susanti Murka: Keras Kepala Betul Macam Batu!