Angka-angka tersebut membuktikan bahwa investasi dalam riset dan teknologi di level universitas adalah investasi paling strategis bagi masa depan bangsa.
“Apa yang membuat universitas mampu mendorong ekonomi, karena tentu universitas menghasilkan tenaga kerja ahli. Selain tenaga kerja, juga inovasi penelitian. Ini yang belum banyak dipahami. Harus ada inovasi agar ada pertumbuhan ekonomi. Ini yang menjadi kunci,” tegas Prof Stella.
Unhas Memperkuat Riset Strategis Kawasan
Kunjungan Wamen Dikti Saintek ini juga ditandai dengan langkah maju Unhas dalam kancah riset global.
Stella meresmikan ASEAN-China Centre of Excellence for Metallurgy and Marine Resources.
Pusat keunggulan ini adalah manifestasi nyata bagaimana pendidikan tinggi berkolaborasi lintas negara untuk mengelola sumber daya alam strategis, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
Stella mengapresiasi kiprah Unhas yang fokus pada riset strategis yang relevan dengan kebutuhan teknologi kawasan.
“Keberadaan Centre of Excellence ini kita harapkan akan semakin memperkuat sinergi antar kelompok riset, memperluas jangkauan kolaborasi internasional, dan membuka peluang pendanaan riset dari mitra strategis di kawasan ASEAN dan Tiongkok,” jelasnya.
Mengasah Pemikiran Sains untuk Masa Depan
Baca Juga: Pentingnya Melek Teknologi Digital, Bisa Membantu Bijak Kelola Uang Loh
Bagi generasi muda dan milenial yang saat ini berada di bangku kuliah, Stella menekankan pentingnya mengadopsi pemikiran riset.
Ini adalah bekal agar mahasiswa tidak hanya kompeten untuk dipekerjakan industri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru.
"Ilmu yang paling penting adalah pemikiran sains," tambahnya.
Komitmen pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis sains dan teknologi ini selaras dengan Asta Cita poin keempat.
Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menyambut baik dorongan tersebut, menegaskan komitmen Unhas untuk menghasilkan riset berdampak melalui sinergi triple helix.
“Unhas terus memperkuat komitmen memperkuat jejaring kolaborasi dan mendorong hasil riset yang berdampak nyata bagi masyarakat. Keberadaan Centre of Excellence ini diharapkan akan memperkuat sinergi triple helix antara akademisi, dunia industri, dan pemerintah,” jelas Jompa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh