Suara.com - Survei Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) dibuka 4 – 9 Juli 2025. Cara isi survey ini cukup mudah karena responden hanya perlu mengakses tautan s.id/SurveyNasional. Kendati demikian, ketika Suara.com mencoba mengaksesnya pada Selasa (8/7/2025) laman tersebut mengalami eror. Padahal survei tersebut menyasar guru sebagai pegawai, kepala sekolah sebagai pegawai dan pejabat penilai kinerja, dan juga melibatkan pengawas sekolah, dan atau pejabat struktural.
Melansir Instagram resmi Ditjen GTK Kemdikdasmen, survei ini merupakan bagian penting dari upaya Kemendikdasmen untuk memastikan kualitas, keterlaksanaan, dan dukungan dalam pengelolaan kinerja. Hasil dari survei ini akan menjadi landasan utama dalam perumusan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah secara nasional.
“Partisipasi Saudara sangat berharga untuk membangun masa depan pendidikan yang lebih baik. Mari bersama-sama sukseskan Supervisi Pengelolaan Kinerja ini dengan meluangkan waktu sejenak untuk mengisi survei melalui tautan s.id/SurveyNasional,” demikian tulis akun tersebut.
Berdasarkan edaran, Bagi guru dan kepala sekolah survey ini berorientasi pada tujuan peningkatan kualitas, kapasitas, dan peran dalam transformasi pendidikan sehingga mampu menguatkan kolaborasi antara guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, kepala dinas pendidikan, serta pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
Kemudian, survei juga bertujuan untuk memastikan guru dan kepala sekolah menggunakan aplikasi pengelolaan kinerja di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (Ruang GTK) terutama terkait dengan keberterimaan, keterlaksanaan, dan keterdukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan.
Peningkatan Kualitas Guru di Indonesia
Peningkatan kualitas guru di Indonesia menjadi salah satu fokus kinerja Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Dia mengungkap tiga upaya dalam meningkatkan kualitas guru di Indonesia guna menciptakan pendidikan berkualitas sekaligus mencetak sumber daya manusia unggulan.
"Kami berusaha untuk meningkatkan kualitas guru. Teknologi boleh saja berkembang luar biasa, orang sekarang bicara mengenai artificial intelligence atau kecerdasan buatan, orang bicara Chat GPT, atau berbagai macam kecanggihan teknologi semuanya, tetapi tidak bisa menggantikan posisi dan peran guru sebagai agen pembelajaran dan pencerdasan bangsa," katanya.
Abdul Mu'ti menjelaskan, upaya pertama terkait sertifikasi guru, di mana ia menyebut belum semua guru di Indonesia memiliki gelar akademik Diploma 4 (D-4) atau Strata 1 (S-1). Oleh karena itu, Kemendikdasmen akan membantu para guru untuk mendapatkan ijazah D-4 atau S-1 melalui beasiswa atau program bantuan pendidikan.
Baca Juga: Kubur Istilah 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'! Saatnya Guru Dihargai, Bukan Sekadar Dipuji
"Ada program kami di masa mendatang Insya Allah adalah pemberian beasiswa atau bantuan pendidikan untuk guru melanjutkan studi ke jenjang D-4 atau S-1," ujarnya.
Upaya kedua adalah peningkatan kompetensi guru. Abdul Mu'ti menyebutkan terdapat empat kompetensi guru yang harus dicapai yakni kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi moral. Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) salah satunya dengan menambah materi bimbingan konseling dan pendidikan nilai kepada para calon guru. "Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kompetensi guru itu," tegasnya.
Ketiga adalah peningkatan kesejahteraan guru karena ia menilai bahwa mutu dan kualitas guru ditentukan oleh kesejahteraannya. Maka dari itu, Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia. "Insya Allah akan ada peningkatan kesejahteraan guru. Sudah dihitung satuan biayanya, jumlah gurunya, komponennya sudah dihitung, jumlahnya berapa," tuturnya.
Ia mengatakan, dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut, maka Indonesia akan memiliki guru-guru berkualitas yang kemudian dapat mempengaruhi mutu sumber daya manusia Indonesia masa depan. "Guru yang hebat itu akan berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran kita dan kualitas pembelajaran akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan kita dan mutu pendidikan kita akan menentukan kekuatan sumber daya manusia kita," katanya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Gugatan PT KLM Terhadap 2 Guru Besar IPB: Negara Gagal Lindungi Pembela Lingkungan!
-
Dua Guru Besar IPB Digugat Rp364 Miliar karena Kesaksian di Sidang
-
Dari PPDB ke SPMB: Apakah Sekadar Ganti Nama?
-
Bela Istri di Tengah Polemik, Aksi Menteri Maman Abdurrahman Datangi KPK Tuai Apresiasi Guru Besar
-
Update Pencairan TPG Setara Gaji 100 Persen, ASN Guru Tidak Perlu Panik Tunjangan Belum Cair
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap