Suara.com - Rekaman video insiden pelemparan batu yang terjadi di Kereta Api Sancaka sempat beredar di media sosial.
Seorang wanita bernama Widya Anggraini, yang tengah duduk di kereta tersebut menjadi korban pelemparan batu hingga mengalami luka-luka yang cukup serius.
Baru-baru ini Widya mengungkapkan kronologi yang dialaminya saat pelemparan batu tersebut terjadi.
“Kronologis awalnya itu saya kan suka video-video kayak daily gitu ya. Terus itu videonya HP saya taruh di depan saya pas,” kata Widya dikutip dari kanal YouTube Trans TV pada Minggu, 13 Juli 2025.
Widya mengatakan bahwa dirinya sedang fokus membaca buku sambil mengenakan earphone ketika insiden itu terjadi.
“Waktu saya fokus baca buku, sama dengerin earphone, tiba-tiba dari arah samping kiri itu kayak ada batu itu ‘braak’ gitu,” katanya.
Atas insiden tersebut, Widya mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya akibat serpihan kaca.
“Yang luka itu bagian kepala, mata, sama leher kemarin ada darah juga. Kaki juga terkena serpihannya juga,” ujarnya.
Baca Juga: Penumpang KAI Commuter Surabaya Meluap, Aturan Baru Langsung Ditetapkan
Ia mengatakan bahwa saat kejadian, kereta masih dalam kondisi berjalan, dan ukuran batu yang dilempar cukup besar.
“Kereta jalan posisinya. Besar (ukuran batu),” papar Widya.
Widya menjelaskan bahwa insiden itu terjadi tidak lama setelah keberangkatan kereta dari stasiun awal.
“Berangkatnya kan jam 22.25, itu kenanya 22.35 an, jadi baru jalan,” tuturnya.
Tidak sendiri, Widya saat itu sedang bersama saudaranya yang juga merupakan teman seperjuangannya.
“Dengan saudara sekaligus teman seperjuangan,” ucapnya.
Dampak dari pelemparan batu juga dirasakan oleh penumpang di sekitarnya, termasuk saudaranya yang duduk di sebelahnya.
“Kalau di posisi sebelah kanan saya ini kornea-nya juga kegores, karena dia posisinya kan tidur, kaget,” ungkapnya.
Widya menyampaikan bahwa pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) langsung memberikan penanganan setelah insiden terjadi.
“Untuk pihak KAI segera menangani semuanya juga memfasilitasi untuk saya 100 persen sampai sembuh,” kata Widya.
Usai insiden pelemparan batu tersebut, kereta yang ditumpangi Widya masih terus melanjutkan perjalanan dan berhenti di Solo.
Saat berhenti di Solo, salah satu petugas kesehatan naik ke atas kereta dan memeriksakan kondisi Widya.
Widya saat itu diberi pilihan apakah ingin melanjutkan perjalanan atau turun dan mendapatkan perawatan lebih dulu.
“(kereta) masih jalan, terus berhenti di Solo. Baru dari Solo itu ada spesialis kesehatannya yang ke atas kereta, periksa. Terus saya dikasih dua pilihan antara turun atau lanjut,” kata Widya.
Ia memutuskan untuk turun di Solo dan mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit.
“Saya minta turun di Solo itu kemudian dilarikan ke RS Triharsi, diperiksa matanya, dibersihkan karena banyak serpihan kaca juga,” katanya.
Namun ternyata di rumah sakit tersebut tidak ada dokter spesialis mata, sehingga Widya dirujuk ke Surabaya untuk mendapatkan perawatan.
“Karena di Triharsi Solo spesialis matanya enggak ada, jadi kita dilarikan ke Surabaya,” pungkasnya.
Hingga kini, Widya mengaku belum mengetahui siapa pelaku pelemparan batu tersebut.
“Belum tahu (pelaku pelemparan batu),” ujarnya.
Setelah insiden pelamparan batu tersebut, aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Klaten langsung menuju tempat kejadian untuk menyelidiki lebih lanjut dan mencari barang bukti.
Selain itu aparat kepolisian melakukan penyisiran di sepanjang jalur tersebut, dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Kontributor : Rizka Utami
Berita Terkait
-
Teror Pelemparan Batu di KA Sancaka: Penumpang Jadi Korban, KAI Bertindak
-
Kaca Kereta Sancaka Pecah! 2 Penumpang Luka, KAI Buru Pelaku
-
Libur Panjang, Rute Kereta Menuju Ketapang Jadi Favorit Wisatawan
-
Berlaku Mulai 15 Oktober, Naik KAI Progo Kini Tak Lagi Dapat Kursi Tegak
-
Viral! Rombongan Penumpang Berisik di Kereta, KAI Beri Penjelasan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO
-
KPK Rampungkan Penyidikan, Noel Ebenezer Cs Segera Diadili Kasus Pemerasan K3
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel