Suara.com - Isu ijazah Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menghangat setelah Profesor Yusuf Leonard Henuk, Guru Besar Universitas Sumatera Utara (2021-2022), angkat bicara dalam program "Forum Keadilan TV".
Dalam podcast di YouTube tersebut, Prof. Henuk menyoroti pencabutan wawancara oleh Profesor Sofian Effendi, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), yang sebelumnya menyiratkan keraguan terhadap status kelulusan S1 Jokowi.
Menurut Prof. Henuk, langkah Sofyan Effendi tersebut justru menguatkan dugaan adanya kejanggalan pada ijazah orang nomor satu di Indonesia itu.
Prof. Henuk dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa Profesor Sofian Effendi hanya mencabut wawancaranya, bukan mencabut substansi pemberitaan awal di media online yang menyebut Jokowi tidak memiliki ijazah atau drop out.
"Menurut saya, yang dicabut oleh Profesor Sofian Effendi hanyalah wawancaranya. Itu tidak mencabut pemberitaan awal di media online bahwa Pak Jokowi tidak punya ijazah," ujar Prof. Henuk dalam wawancara tersebut.
Lebih lanjut, Prof. Henuk menilai bahwa pencabutan ini justru menjadi validasi tersendiri atas pernyataan awal Profesor Sofian Effendi. Ia menduga ada tekanan atau intimidasi yang menyebabkan Profesor Sofyan mengambil langkah tersebut.
"Pencabutan itu justru membenarkan pernyataan awal Profesor Sofian. Kemungkinan ada ketakutan atau intimidasi," tambahnya.
Ia bahkan menyebut bahwa Profesor Sofian Effendi, meskipun mencabut pernyataan, tetap berada dalam "perahu yang sama" dengannya terkait isu ijazah ini, hanya mungkin terusik oleh "kebisingan" yang ada di sekitarnya.
Keberanian Akademisi dan Isu Ijazah yang Tak Kunjung Usai
Baca Juga: Kisruh Ijazah Jokowi: Mantan Rektor Tarik Ucapan, Dokter Tifa Sebut 'Kebenaran Sudah Dikumandangkan'
Profesor Henuk juga menyayangkan sikap banyak akademisi lain yang menurutnya "jago di kandang" namun tidak berani menyuarakan kebenaran terkait isu ijazah Jokowi.
Ia menegaskan prinsip seorang akademisi: boleh salah, tapi tidak boleh bohong. "Akademisi itu boleh salah tapi tidak boleh bohong. Kalau politikus boleh bohong," tegasnya.
Keraguan Prof. Henuk terhadap keaslian ijazah Jokowi semakin menguat, terutama karena tidak adanya klarifikasi langsung dari Presiden Jokowi selama lebih dari dua bulan.
Ia menyoroti perbedaan informasi terkait Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan dugaan adanya upaya pengaslian ijazah oleh UGM melalui proses scan.
"Sudah lebih dari dua bulan ini tidak ada klarifikasi dari Pak Jokowi sendiri. Jadi saya meragukan keaslian ijazah beliau," ungkap Prof. Henuk.
Tidak hanya itu, Profesor Henuk juga mempertanyakan mengapa Rektor UGM tidak bersedia menemui Rismon, sosok yang gencar menyuarakan keraguan ijazah ini, untuk mengklarifikasi data.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Tiga Bupati Aceh 'Menyerah' Tangani Bencana, Mendagri Tito Menyanggah
-
Gus Miftah Kritik Bantuan Bencana yang Dilempar dari Helikopter: 'Niat Baik Harus dengan Cara Baik'
-
Luhut Menghadap Prabowo di Istana, Ini Tiga Hal yang Dilaporkan
-
Gus Miftah Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional, Ajak Introspeksi Massal
-
Gus Miftah Berharap PBNU Segera Rukun dan Fokus Bantu Korban Bencana
-
Dewi Astutik Diringkus Tapi Perang Belum Usai, Membedah Ancaman dan Solusi Perang Narkoba Indonesia!
-
Ratu Zakiayah Ajak ASN Pemkab Serang Donasi Bantu Korban Bencana Sumatra
-
Akhirnya! Pemerintah Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Banjir Sumatra
-
Hasil DNA Kerangka Positif, Jenazah Alvaro Kiano akan Dimakamkan Besok
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman