Suara.com - Sebuah kisah memilukan datang dari Jombang, Jawa Timur, di mana tiga orang santri cilik memutuskan untuk kabur dari pondok pesantren (ponpes) tempat mereka menimba ilmu.
Alasan di balik tindakan nekat mereka sungguh mengiris hati: ketiganya mengaku tak tahan lagi menjadi korban perundungan atau bullying yang dilakukan oleh kakak kelasnya.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Selasa (22/7/2024).
Dalam unggahan tersebut, tampak tiga bocah laki-laki dengan wajah lesu tengah duduk di sebuah ruangan sederhana, didampingi oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Menurut keterangan unggahan, ketiga santri yang diperkirakan berusia antara 10 hingga 12 tahun itu merencanakan pelarian mereka dengan matang. Mereka kabur dengan membawa tas ransel berisi pakaian seperlunya.
"Tiga santri di Jombang, masing-masing berusia 10 hingga 12 tahun, nekat kabur dari pondok pesantren karena tak tahan menjadi korban bu*lying oleh kakak kelasnya," tulis keterangan dalam unggahan tersebut dikutip pada Rabu (23/7/2025).
Aksi pelarian mereka dimulai dengan memesan becak, kemudian bersembunyi di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Mojoagung.
Namun, gerak-gerik mereka yang tampak kebingungan dan mencurigakan menarik perhatian warga sekitar. Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, warga pun berinisiatif melaporkan keberadaan ketiga bocah tersebut ke Pos Damkar Mojoagung.
Mendapat laporan, petugas Damkar dengan sigap langsung bergerak menuju lokasi dan menjemput ketiga santri tersebut. Mereka kemudian dibawa ke pos untuk diamankan dan ditenangkan.
Baca Juga: Guru Ngaji Licik Cabuli 10 Santri di Tebet, Ubah Ruang Tamu Jadi Arena Maksiat
Di hadapan para petugas Damkar yang mengayomi, ketiga santri cilik itu akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan alasan mereka kabur.
"Di sana, mereka mengungkapkan alasan kabur dan petugas langsung menghubungi pihak pondok," lanjut narasi dalam unggahan tersebut.
Setelah berhasil menenangkan dan mendapatkan informasi yang cukup, petugas Damkar segera menghubungi pihak pengurus pondok pesantren.
Tak lama kemudian, perwakilan dari ponpes datang menjemput dan ketiganya diserahkan kembali dalam keadaan selamat.
Kisah ini sontak menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang merasa prihatin dengan maraknya kasus perundungan di lingkungan pendidikan, terutama di asrama atau pondok pesantren.
Tak sedikit pula yang mengapresiasi kesigapan warga dan petugas Damkar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Viral Warga Tangkap Maling tapi Tak Diproses Polisi karena Tak Ada LP: Udah Lepasin Lagi Aja
-
Catatan Kritis ICJR Terkait Upaya Pemidanaan Ferry Irwandi di Polda Metro Jaya
-
Sempat Unfollow Prabowo, Unggahan Terima Kasih Budi Arie Disorot: Bikin Sendiri, Upload Sendiri?
-
Sosok Dwiarso Budi Santiarto: Menang Telak 2 Putaran, Resmi Jabat Wakil Ketua MA Non-Yudisial
-
Gibran Cium Tangan SBY, Kode Damai dengan Keluarga Cikeas dan AHY?
-
Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur
-
Mahfud MD Yakin Budi Gunawan Dicopot Prabowo Bukan Karena Kerusuhan, Tapi karena Ini
-
Skandal Penculikan Bos Bank BUMN: Anggota TNI Diduga Terlibat, Pomdam Jaya Turun Tangan!
-
Masih Misteri, Dinas SDA Sebut Tanggul Beton di Cilincing Bukan Punya Pemerintah
-
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Penjahat, Bukan Koruptor!