Suara.com - Sebuah kebijakan baru yang signifikan datang dari Markas Besar TNI Angkatan Darat. Masa pendidikan di Akademi Militer (Akmil) yang selama ini berjalan empat tahun, kini resmi dipangkas menjadi tiga tahun. Lantas, apa alasan di balik percepatan 'pencetakan' para perwira ini?
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, mengungkap bahwa langkah ini diambil karena dua alasan utama: efisiensi waktu dan kebutuhan mendesak akan personel di berbagai satuan.
Menurut Maruli, masa pendidikan empat tahun dinilai terlalu panjang dan tidak efisien.
"Kita kan banyak berdiskusi bahwa pendidikan itu terlalu panjang," kata Maruli setelah menjalani upacara penerimaan lulusan Akmil di Lapangan Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, dilansir Antara, Rabu (23/7/2025).
Selain itu, alasan yang lebih krusial adalah untuk menambal kekurangan personel di banyak wilayah. Maruli secara blak-blakan mengakui bahwa selama ini jumlah personel TNI AD tidak pernah cukup, bahkan ada satuan yang organisasinya hanya terisi 50 hingga 60 persen.
Percepatan lulusan Akmil ini diharapkan bisa segera memenuhi kebutuhan tersebut, terutama untuk tugas pertahanan wilayah dan pembangunan teritorial.
Lalu, tidakkah kebijakan ini akan menimbulkan penumpukan perwira, apalagi dengan adanya perpanjangan batas usia pensiun?
Maruli menepis kekhawatiran tersebut. Menurutnya, karena kondisi kekurangan personel yang sudah kronis, penumpukan perwira tidak akan terjadi.
"Jumlahnya angkatan darat selama ini tidak pernah cukup, masih banyak daerah - daerah yang organisasinya cuman 60 persen bahkan ada 50 sekian persen. Jadi, memang kebutuhan kita akan sangat banyak," kata Maruli kepada awak media.
Baca Juga: Jalan Berliku Sang Perwira: Malik Gagal di Akmil, Takdir Membawanya Raih Adhi Makayasa dari Akpol
Meski begitu, Maruli menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap metode baru ini untuk memastikan kualitas sumber daya manusia di tubuh TNI AD tetap terjaga.
Sebagai informasi, sebanyak 827 perwira remaja yang baru lulus Akmil tahun ini merupakan produk dari dua sistem yang berbeda. Sebagian merupakan siswa tingkat empat yang menjalani pendidikan selama empat tahun, dan sebagian lagi adalah siswa tingkat tiga yang sudah menempuh pendidikan dengan durasi tiga tahun.
Berita Terkait
-
Jalan Berliku Sang Perwira: Malik Gagal di Akmil, Takdir Membawanya Raih Adhi Makayasa dari Akpol
-
Potret Prabowo-Macron Kunjungi Candi Borobudur dan Akmil Magelang
-
Besok, Prabowo Ajak Presiden Macron ke Akmil Magelang: Pamer Prajurit Mahir Bahasa Prancis!
-
KSAD Jenderal Maruli Jamin Bakal Evaluasi Anak Buahnya Bila Terbukti Lakukan Intimidasi
-
4 TNI dan 9 Orang Lainnya Tewas Akibat Ledakan Amunisi Kadaluarsa di Garut, Dilarang Mendekat ke TKP
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis