Suara.com - Mabes Polri mengumumkan hasil penyelidikan mendalam terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (ADP).
Penyelidikan ini melibatkan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Pusat Identifikasi (Pusident) Polri.
Dari sejumlah barang bukti yang diamankan, salah satunya adalah gulungan lakban warna kuning.
Peneliti melakukan pemeriksaan sidik jari dengan metode treatment kimia basah dan penggunaan kristal violet sesuai kaidah keilmuan.
Hasilnya, ditemukan beberapa sidik jari, dan satu di antaranya layak dibaca.
Sidik jari tersebut kemudian dibandingkan dengan data sidik jari milik ADP.
Berdasarkan pemeriksaan Pusident Polri, minimal terdapat 12 karakteristik yang sama sehingga memenuhi persyaratan identifikasi.
Dengan demikian, dipastikan bahwa sidik jari pada gulungan lakban tersebut adalah milik almarhum ADP.
Sementara itu, Puslabfor Polri juga memeriksa lebih lanjut kondisi kamar korban serta area sekitarnya.
Baca Juga: Terkuak! Sidik Jari di Lakban Identik Milik Arya Daru, Polisi Pastikan Tak Ada Jejak Orang Lain!
Dari 13 item sampel yang diperiksa, tidak ditemukan bercak darah, sperma, maupun bekas zat lain yang mencurigakan di dalam atau di luar kamar.
Namun, yang menarik, pada sisa gulungan lakban ditemukan DNA milik almarhum ADP.
Dalam pemeriksaan toksikologi, tim ahli menerima delapan jenis sampel biologis milik ADP, yaitu otak, empedu, limpa, hati, ginjal, lambung, darah, dan urin.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan senyawa toksin, termasuk obat-obatan kimia, pestisida, arsenik, maupun narkoba.
Hasilnya, seluruh organ dan cairan tubuh tidak mengandung senyawa berbahaya seperti pestisida, arsenik, atau narkoba.
Namun, di otak korban ditemukan kandungan parasetamol, sedangkan di ginjal, lambung, darah, dan urin terdeteksi CTM (chlorpheniramine), yang umumnya digunakan sebagai obat antihistamin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan
-
Pemerintah Diingatkan Harus Cepat Tangani Thrifting Ilegal, Telah Rugikan Negara Rp7,1 Triliun
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek