"Kok bisa seteledor itu nggak merhatiin hal kecil, emang benar-benar bloon," sindir salah satu netizen soal detail barang bukti yang dianggap janggal.
Tak hanya netizen, keluarga Arya Daru juga secara terbuka menyatakan ketidakpercayaannya terhadap klaim bahwa Arya mengakhiri hidupnya sendiri.
Menurut mereka, Arya tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau keinginan untuk bunuh diri.
Sebaliknya, dia justru menunjukkan semangat kerja yang tinggi dan bahkan baru membeli pakaian baru untuk penugasan dinas ke Finlandia.
Rencana masa depan yang jelas ini membuat dugaan bunuh diri terasa tidak masuk akal.
Keluarga juga mempertanyakan alasan di balik penyebab kematian yang disebut polisi sebagai "gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas yang menyebabkan mati lemas."
Mereka mendesak agar kasus ini tidak ditutup dan pengusutan tetap dilakukan hingga tuntas, termasuk kemungkinan adanya rekayasa dalam penyusunan kronologi versi aparat.
Salah satu sorotan utama adalah kesimpulan penyidikan yang dinilai belum gamblang.
Meski autopsi menyebut penyebab kematian akibat lemas karena gangguan pernapasan, polisi tidak menjelaskan pemicu utama atau motif kuat yang bisa menyebabkan Arya bunuh diri.
Baca Juga: Diplomat Tewas: Bunuh Diri atau Pembunuhan? Misteri Farah dan Bungkamnya Polisi Mencuat
Ketika narasi bunuh diri disampaikan tanpa dukungan motif yang meyakinkan, masyarakat justru makin curiga.
Keterbatasan penjelasan aparat dalam merinci konteks barang bukti dan rekonstruksi kejadian memperbesar ruang spekulasi.
Beberapa netizen bahkan menuduh kepolisian tidak profesional dan tidak kompeten dalam menangani kasus yang sensitif ini. Akun media sosial Divisi Humas Polri pun menjadi sasaran kritik publik.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Berita Terkait
-
"Jangan Berlindung di Balik Privasi!" Keluarga Arya Daru Tuntut Polisi Terbuka Soal 2 Saksi Kunci
-
Yakin Dibunuh, Keluarga Diplomat Arya Daru Tagih Janji Bareskrim untuk Ambil Alih Kasus
-
Ancam Boikot Pertemuan Polda, Keluarga Arya Daru Pilih Ngadu ke Bareskrim Minta Gelar Perkara Khusus
-
TKP Arya Daru Belum Bisa Ditinjau, Kuasa Hukum: Kami Ikuti Permainannya Dulu!
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram