Suara.com - Di tengah kebingungan publik mengenai isu pemblokiran rekening bank yang tidak aktif, presenter senior Helmy Yahya melontarkan sentilan menohok yang dinilai mewakili suara masyarakat.
Sentilan tersebut diungkapkannya saat memandu perbincangan dengan mantan Kepala PPATK, Muhammad Yusuf, di kanal YouTube miliknya, Helmy Yahya Bicara.
Helmy menyoroti bagaimana isu ini telah menjadi bahan kelakar satir di tengah-tengah masyarakat yang merasa ada ketidakadilan prioritas dari pemerintah.
Ia kemudian mengutip sebuah lelucon yang kini viral di kalangan publik.
"Ini menjadi apa ya, seloroh juga di masyarakat. Dia bilang gini ya, 'Tanah nganggur diambil, rekening nganggur diambil, kitanya nganggur tidak diurusin'," ungkap Helmy Yahya, dikutip Minggu, 3 Agustus 2025.
Pernyataan ini secara tajam membandingkan keseriusan pemerintah dalam mengurus aset "nganggur" seperti tanah dan rekening, dengan perhatian terhadap warga yang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan.
Sebagai seorang yang berpengalaman di dunia media dan pernah menjabat sebagai pejabat publik, Helmy Yahya tampak peka terhadap keresahan yang timbul akibat narasi pemblokiran rekening ini.
Sejak awal, Helmy membuka diskusi dengan tawa ringan, seolah menunjukkan betapa masif dan membingungkannya isu ini bagi orang awam.
Ia pun langsung menanyakan dasar hukum dari kebijakan tersebut kepada ahlinya, Muhammad Yusuf, yang merupakan mantan orang nomor satu di PPATK.
Baca Juga: Rekening 'Tidur' Dibangunkan Paksa PPATK Bikin Rakyat Resah
"Apalagi isu sekarang masalah rekening tidak aktif diblokir," kata Helmy sambil tertawa, sebelum mengajukan pertanyaan inti, "Apa sih dasarnya bahwa rekening tidak aktif itu diblokir sekarang?"
Meskipun Muhammad Yusuf kemudian meluruskan bahwa PPATK tidak memiliki wewenang memblokir melainkan hanya menghentikan sementara, sentilan yang disuarakan oleh Helmy Yahya sudah terlanjur menangkap esensi dari kegelisahan publik.
Pernyataan tersebut menjadi kritik sosial yang relevan, di mana masyarakat merasa urusan "aset tidur" lebih diprioritaskan ketimbang nasib "warga tidur" atau pengangguran.
Tag
Berita Terkait
-
Ini Penjelasan Para Pakar, Sebut PPATK Lampui Kewenangan Memblokir Rekening Nganggur
-
OJK Akhirnya Mengalah soal Pemblokiran Rekening Pasif
-
Partai Gerindra Bela PPATK Soal Blokir Rekening: Itu untuk Cegah Judi Online dan Korupsi
-
Geger Rekening Nganggur Disita Negara, Mantan Bos PPATK Bongkar Fakta: Itu Bukan Wewenang Kami!
-
Pemblokiran Rekening Dormant, Respons Publik dan Kebijakan yang Tergesa?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan