Suara.com - Sebuah insiden serius yang memicu kepanikan terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada Sabtu (2/8/2025) malam. Seorang penumpang pria nekat meneriakkan kata "bom" di dalam kabin pesawat Lion Air yang siap lepas landas.
Hal itu memaksa pilot Lion Air untuk membatalkan penerbangan dan kembali ke parkiran. Berikut adalah fakta-fakta lengkap dari drama yang viral di media sosial tersebut:
1. Pelaku Berinisial H, Protes Karena Delay
Pelaku insiden ini adalah seorang penumpang pria berinisial H. Menurut laporan yang beredar, aksi nekatnya meneriakkan ancaman bom diduga merupakan bentuk protes karena pesawat yang ia tumpangi mengalami keterlambatan.
2. Teriakan Dilakukan Saat Pesawat Sudah Mundur (Push Back)
Insiden terjadi pada penerbangan Lion Air JT-308 rute Jakarta-Kualanamu yang mengangkut 184 penumpang. Menurut Lion Air, ancaman itu dilontarkan pada momen krusial. "Seluruh prosedur keberangkatan berjalan normal hingga pesawat selesai proses push back (mundur dari posisi parkir) dan bersiap menuju taxiway (landas hubung)," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
3. Pesawat Terpaksa Balik Kandang (Return to Apron)
Setiap ucapan yang menyangkut ancaman keamanan, sekecil apapun, tidak bisa dianggap remeh dalam dunia penerbangan. Karena pernyataan bom disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan siap terbang, prosedur darurat langsung diaktifkan. "Sebagai langkah penanganan keamanan, pihaknya langsung melakukan pengembalian pesawat ke area apron (RTA)," ucap Danang.
4. Pelaku Langsung Diamankan Tim Gabungan
Baca Juga: Gara-Gara Delay, Penumpang Nekat Ngaku Bawa Bom di Lion Air: Begini Akhir Kisahnya
Begitu pesawat kembali ke apron, penumpang H langsung diturunkan dan diserahkan kepada tim keamanan gabungan. Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Polisi Ronald Sipayung, mengonfirmasi penangkapan tersebut. "Dari semalam sudah bersama-sama ditangani oleh tim gabungan penyidik PNS Otban dan penyidik Polres Bandara," ujarnya.
5. Seluruh Penumpang dan Bagasi Diperiksa Ulang
Untuk memastikan tidak ada ancaman nyata, seluruh 184 penumpang beserta barang bawaan dan bagasi mereka harus diturunkan dari pesawat. "Terhadap seluruh penumpang, bagasi dan barang bawaan diturunkan serta diperiksa ulang oleh petugas keamanan bandara," kata Danang.
6. Hasil Pemeriksaan: Tidak Ada Bom
Setelah melalui proses pemeriksaan ulang yang ketat, petugas keamanan bandara tidak menemukan benda mencurigakan atau bahan peledak apapun. Hasil pemeriksaan memastikan bahwa ancaman tersebut palsu dan tidak berdasar.
7. Pelaku Terancam Pidana, Penumpang Diberangkatkan dengan Pesawat Lain
Berita Terkait
-
Gara-Gara Delay, Penumpang Nekat Ngaku Bawa Bom di Lion Air: Begini Akhir Kisahnya
-
Ngamuk di Lion Air: Penumpang Teriak 'Bom!' Penerbangan Jakarta-Medan Kacau Balau
-
Viral Penumpang Lion Air Ngamuk dan Ngaku Bawa Bom, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Sesumbar Bawa Bom di Pesawat Menuju Kualanamu, H Masih Ditahan Polisi
-
'Ada Bom! Panggil Tentaramu Semua!' Detik-detik Penumpang Ngamuk di Pesawat Lion Air Gara-gara Delay
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang