Suara.com - Hubungan politik antara PDIP dengan partai Gerindra kali ini dinilai bak teman tapi mesra. Terutama pasca Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menyampaikan kalau partainya bukan oposisi pemerintah, melainkan sebagai partai penyeimbang.
Pengamat politik Adi Prayitno, menyebutkan kalau sejak awal PDIP sebenarnya memang hampir selalu mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.
"Kalau boleh saya mengistilahkan partai penyeimbang ala PDIP ini mirip seperti teman tapi mesra. Memang PDIP itu berada di luar kekuasaan, tapi secara prinsip sebenarnya PDIP itu dalam banyak hal, secara praktis sudah melakukan kerja sama politik dengan pemerintahan Pak Prabowo," kata Adi, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Selasa (5/8/2025).
Adi menyebut dukungan PDIP terhadap berbagai program strategis pemerintahan Prabowo sebagai bukti konkret kedekatan itu. Berbagai program yang dikeluarkan Prabowo juga kerap kali turut dapat dukungan dati PDIP, kendati mendapat kritikan dari publik.
"Kita ingat persis bahwa PDIP menjadi salah satu partai politik yang paling depan, paling getol, dan memberikan dukungan politiknya secara total kepada setiap keputusan-keputusan strategis yang sudah dibuat oleh pemerintah," jelasnya.
Adi mencontohkan beberapa kebijakan yang menuai kritik publik seperti kenaikan PPN 12 persen, revisi UU TNI, program makan bergizi gratis, sekolah rakyat, hingga program perumahan rakyat. Meski menuai kontroversi, PDIP disebut tetap solid menyokong pemerintah di parlemen.
"Sekalipun sudah ada kritik kanan kiri, tapi PDIP di parlemen total memberikan sikap, yaitu mendukung sepenuhnya program-program prioritas pro rakyat," tuturnya.
Ia pun menyimpulkan bahwa PDIP saat ini memang berada di luar pemerintahan secara posisi, tetapi secara praktik politik sudah menunjukkan kerja sama erat dengan Prabowo.
Baca Juga: Relawan Jokowi Lolos Penjara Kasus Fitnah JK? Silfester Matutina Sesumbar: Kami Sudah Berdamai!
Berita Terkait
-
Relawan Jokowi Lolos Penjara Kasus Fitnah JK? Silfester Matutina Sesumbar: Kami Sudah Berdamai!
-
Heran Relawan Jokowi Silfester Matutina Bebas Berkeliaran, Mahfud MD Curigai Kejagung: Ada Apa Sih?
-
Eks Rektor UGM Disatroni Polisi Imbas Sebut Jokowi Tak Lulus, Roy Suryo: Saya Sedih, Ini Gak Wajar!
-
Demokrat Ngamuk, Roy Suryo Sebut Isu 'Partai Biru' Bikin Banyak Musuh: Jokowi Bisa Tambah Stres!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon