Suara.com - Senior Analyst Drone Emprit, Yan Kurniawan, memandang saat ini Presiden Prabowo Subianto tengah memainkan politik akomodatif, menyusul pemberian abolisi dan amnesti untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto.
Prabowo ingin merangkul lawan-lawan politiknya pasca Pilpres 2024. Tom melambangkan kelompok Anies Baswedan, sementara Hasto melambangkan PDIP dan Ganjar Pranowo. Dua calon presiden yang berhadapan dengan Prabowo pada tahun lalu.
Yan Kurniawan mengatakan Prabowo tahu betul bagaimana karakter dan pola pikir dari oposisi. Hal itu didasarkan dari pengalaman Prabowo sebagai oposisi imbas kalah dalam sejumlah Pilpres.
Sebagai kepala negara, Prabowo saat ini membutuhkan kondusivitas dalam menjalankan pemerintahan.
"Makanya sepertinya pola politik akomodatif yang dilakukan oleh Pak Prabowo itu adalah pola yang tepat agar pertumbuhan dan pemerataan ini bisa berjalan," kata Yan dalam podcast di Forum Keadilan TV dengan judul Drone Emprit: Prabowo Satukan Musuh Bebuyutan Melawan Jokowi, dikutip Selasa (5/8/2025)
Adapun pihak-pihak yang bakal dirangkul ialah dua kelompok dari calon presiden yang kalah pada Pilpres 2024.
"Yang dirangkul adalah orang-orang atau bisa dibilang lawan politiknya. Kalau sekarang ukuran paling gampang yang kemarin kalah Pilpres, ada kelompoknya Anies, terus ada kelompok Ganjar, PDIP dan ini terepresentasi sekarang itu di Tom Lembong dan di Hasto," kata Yan.
Tetapi di sisi lain, Yan memandang langkah Prabowo memberikan abolisi dan amnesti bukan untuk memecah kongsi dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, kendati anggapan tersebut juga muncul di publik.
Yan berkeyakinan bahwa Prabowo akan menjaga hubungan baik dengan Jokowi.
Baca Juga: Sabrang MDP soal Abolisi Tom Lembong: Jangan Kaget, Ada 'Koby' One Piece di Pemerintahan!
Ia tidak akan begitu saja melupakan jasa Jokowi. Yan mengingatkan bagaimana Jokowi memberikan kenaikan pangkat istimewa berupa Jenderal Kehormatan TNI kepada Prabowo.
Pangkat istimewa tersebut membuat Prabowo yang kala ktu Menteri Pertahanan, resmi menyandang bintang empat.
"Saya yakin Pak Prabowo nggak akan lupa begitu. Tipikal dari tentara kan gitu, loyalis, sisi positif dari tentara gitu," kata Yan.
Yan menegaskan bahwa Prabowo tidak akan mengambil jalan untuk menjadikan penguasa sebelumnya, yakni Jokowi sebagai pihak yang berseberangan dengan dia.
Sebaliknya, melalui abolisi dan amnesti, terlihat bahwa Prabowo ingin merangkul semua pihak. Bukan pihak yang pro dan kontra terhadap dirinya, melainkan merangkul pihak Jokowi dan pihak yang selama ini bertentangan dengan mantan wali kota Solo tersebut.
Langkah merangkul kedua kelompok tersebut, menurut Yan sudah diperlihatkan Prabowo dalam kunjungannya ke Solo dalam rangka menghadiri Kongres PSI.
Berita Terkait
-
PDIP Tak Lagi Kritis Setelah Kalah Pilpres Pada Era SBY, Ternyata Ini yang Membuat Berubah
-
Megawati Sedih Prabowo Turun Tangan, KPK Sebut Hasto Tetap Bersalah: Amnesti Tak Hapus Tindak Pidana
-
Adu Kekayaan 3 Hakim yang Dilaporkan Tom Lembong, Punya Motor Rp12 Juta sampai Kendaraan Rp1 Miliar
-
Kebijakan Prabowo-Gibran Viral Lalu Dibatalkan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting