Kenaikan ini didasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Meski disahkan oleh DPRD sebelumnya, publik menilai proses sosialisasi minim dan tidak transparan.
Menanggapi kritik, Sudewo menyatakan target awal PBB sebesar Rp73 miliar telah dikoreksi menjadi Rp65 miliar.
Menurutnya, kenaikan tidak sampai 200 persen. Namun, klarifikasi ini belum cukup meredam kegelisahan publik.
Profil Singkat Sudewo
Lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 1968, Sudewo adalah sosok dengan latar belakang teknik sipil.
Dia menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 1993 dan meraih gelar magister teknik dari Universitas Diponegoro pada 2001.
Sudewo pernah bekerja di sektor konstruksi dan pemerintahan, serta sempat menjadi wiraswasta sebelum terjun ke politik.
Karier politiknya dimulai dari Partai Demokrat, kemudian bergabung dengan Partai Gerindra pada 2013.
Baca Juga: Nyaris Adu Jotos! Video Bupati Pati Tantang Demonstran Usai Naikkan PBB 250 Persen, Warga Geram!
Dia pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2009–2013 dan kembali terpilih untuk periode 2019–2024.
Di Senayan, Sudewo duduk di Komisi X dan Komisi V, yang membidangi pendidikan dan infrastruktur.
Prestasi dan Kontroversi Sebagai Bupati
Terpilih sebagai Bupati Pati dengan perolehan suara 53,53 persen, Sudewo mematahkan mitos bahwa pemimpin Pati harus berasal dari utara Sungai Juwana.
Sejak menjabat, dia dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan ambisius, namun juga menuai berbagai kontroversi.
Selain soal PBB, sejumlah kebijakan Sudewo juga menuai pro dan kontra di masyarakat.
Berita Terkait
-
Minta Bupati Sudewo Jadi Tersangka, Warga Pati Geruduk KPK
-
Dari Jeruji Tahanan, 2 Pentolan AMPB Serukan Warga Pati Tetap Solid Perjuangkan Pemakzulan Sudewo
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Gagal Makzulkan Bupati Pati, 2 Aktivis Kena Bui: Dijerat Pasal Berlapis Usai Blokir Pantura
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka