Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memulai revitalisasi besar-besaran Taman Margasatwa Ragunan pada 2026. Namun, Pemprov memastikan tak akan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai sumber utama pembiayaan proyek tersebut.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri menyebut pihaknya tengah menjajaki pendanaan alternatif di luar APBD agar program ini tidak membebani anggaran daerah.
"Rencananya sih, kalau bisa, enggak usah pakai dana APBD. Pakai di luar APBD lah," ujar Fajar saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Saat ini, Pemprov DKI tengah menyusun detail engineering design (DED) sebagai dasar teknis untuk pelaksanaan revitalisasi. DED akan mencakup desain, spesifikasi teknis, dan seluruh perhitungan yang dibutuhkan agar pengembangan TMR berjalan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Fajar menegaskan, perencanaan ini tetap mengedepankan prinsip konservasi dan kesejahteraan satwa, sehingga tak sekadar merenovasi fasilitas umum, tetapi juga habitat dan kenyamanan hewan.
"Sekarang lagi tahap persiapan. Sedang direncanakan dan di-visioning-kan oleh konsultan. Kalau perencanaan selesai tahun ini, diusahakan (mulai revitalisasi) tahun depan," ujarnya.
Rencana ini sebelumnya sudah dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno pada 17 Juli 2025. Dalam pertemuan tersebut, Rano menyebut revitalisasi Ragunan sudah sangat mendesak, mengingat tempat ini merupakan destinasi favorit warga Jakarta.
Salah satu usulan menarik yang muncul dalam rapat adalah pembangunan kereta gantung yang memungkinkan pengunjung berpindah dari satu zona ke zona lain dengan lebih mudah, tanpa harus berjalan jauh.
"Itu bisa kan dibikin semacam kereta gantung, supaya bisa menjadi fasilitas. Dia bisa mutar, kan. Supaya orang kalau mau ke kandang itu jalannya enggak jauh," kata Rano.
Baca Juga: Groundbreaking Taman Bendera Pusaka di Blok M Dimulai Lusa, Pedagang Diminta Segera Pindah
Rano juga menyoroti persoalan klasik yang kerap muncul di Ragunan: kemacetan di pintu masuk, terutama saat akhir pekan. Ia mendorong evaluasi menyeluruh terhadap sistem lalu lintas di sekitar kawasan wisata tersebut.
“Enggak bisa kita sembunyiin ini. Saya mau kita terbuka supaya kita bisa evaluasi bagaimana cara mengurangi. Kalau menghilangkan, enggak mungkin,” pungkas Rano.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka