Suara.com - Sebuah pengakuan blak-blakan dari mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, sukses membuat heboh publik dan viral di media sosial.
Dalam sebuah wawancara, Mahfud dengan santai nyeletuk bahwa menjadi pejabat negara itu "nggak kere-kere amat," bahkan bisa kaya raya tanpa perlu menyentuh uang haram hasil korupsi.
Pernyataannya ini bukan sekadar isapan jempol, melainkan sebuah "spill" besar-besaran yang membongkar dapur penghasilan fantastis para pejabat negara.
Banyak yang mengira gaji menteri hanya berkisar di angka belasan juta.
Namun, Mahfud membuka tabir bahwa angka itu hanyalah "kulitnya".
Duit asli yang mengalir ke kantong para pejabat ternyata jauh lebih besar, berasal dari berbagai sumber sah yang mungkin tidak pernah kita bayangkan.
Jadi, dari mana sebenarnya pundi-pundi kekayaan 'halal' itu berasal?
Bongkar Habis: Gaji Pokok 'Receh', Dana Operasional Ratusan Juta
Pusat dari pengakuan Mahfud MD adalah perbedaan drastis antara gaji pokok resmi dan total penghasilan bersih yang diterima. Ia membeberkan fakta ini saat tampil di program QnA Metro TV.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Prabowo Akhiri Sandera Politik, Beri Amnesti Abolisi Hasto - Tom Lembong
Menurut Mahfud, gaji pokok seorang menteri memang terlihat "standar", yakni sekitar Rp5 juta hingga Rp18 juta per bulan. Angka yang mungkin tidak jauh berbeda dengan manajer level menengah di perusahaan swasta.
Namun, yang menjadi "game changer" adalah berbagai tunjangan dan terutama Dana Operasional (DO).
Mahfud mengungkapkan bahwa dengan semua tambahan itu, seorang menteri bisa membawa pulang penghasilan bersih hingga Rp150 juta setiap bulan.
Yang lebih mengejutkan, Mahfud menyebut penggunaan Dana Operasional ini tidak terlalu diawasi secara ketat.
Hal ini membuka pemahaman baru bahwa sumber kekayaan utama pejabat bukanlah dari gaji yang tercatat di slip, melainkan dari fasilitas dan dana lain yang melekat pada jabatan.
Studi Kasus Mahfud MD: 20 Tahun Menjabat, Kantongi Rp30 Miliar Sah!
Untuk membuktikan ucapannya bukan omong kosong, Mahfud menjadikan dirinya sendiri sebagai contoh nyata.
Ia mengaku selama lebih dari 20 tahun berkarier di berbagai posisi strategis, mulai dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), anggota DPR, hingga menteri, ia berhasil mengumpulkan kekayaan yang sah hingga mencapai Rp30 miliar.
Angka ini, tegasnya, murni berasal dari penghasilan yang legal dan tercatat. Ini menjadi pukulan telak yang menunjukkan bahwa jika dikelola dengan baik, menjadi abdi negara sudah lebih dari cukup untuk hidup sejahtera tanpa harus melirik jalur korupsi.
PENGHASILAN PEJABAT: FAKTA VS PERSEPSI
Gaji Pokok Menteri: Rp 5 - 18 Juta
Tunjangan & Fasilitas: (Tidak Disebutkan Angka Pasti)
Dana Operasional (DO): Bisa mencapai > Rp 100 Juta
Total Take-Home Pay (Bersih): ~Rp 150 Juta/Bulan
(Sumber: Pernyataan Mahfud MD di Metro TV)
Fenomena 'Lahan Basah' Lain: Hakim Konstitusi hingga Komisaris BUMN
Tak berhenti di situ, Mahfud juga membongkar "lahan basah" lain yang sah di lingkungan pemerintahan. Fenomena ini menunjukkan betapa besar potensi penghasilan seorang pejabat jika mereka memegang posisi yang tepat.
Menurutnya, seorang hakim konstitusi bisa mendapat tambahan Rp3 juta hingga Rp5 juta per perkara yang ditangani.
Dalam satu periode jabatan, seorang Ketua MK bahkan bisa mengantongi total hingga Rp10 miliar.
Inilah yang paling mencengangkan. Mahfud menyinggung fenomena rangkap jabatan, di mana seorang pejabat eselon satu seperti Dirjen di kementerian juga menjabat sebagai Komisaris di BUMN. Gaji dari rangkap jabatan ini bisa mencapai angka yang tidak masuk akal: Rp1,9 miliar per bulan!
Jadi, Kenapa Masih Korupsi?
Pengakuan Mahfud MD ini melahirkan satu pertanyaan besar: Jika sistem sudah menyediakan jalur kekayaan yang begitu besar dan sah, mengapa masih banyak pejabat yang terjerat kasus korupsi?
Pernyataannya seolah menyiratkan bahwa korupsi yang terjadi bukan lagi karena kebutuhan (need), melainkan karena keserakahan (greed). Sistem yang ada, meski legal, telah menciptakan standar hidup yang sangat tinggi bagi para pejabat, yang mungkin memicu hasrat untuk mendapatkan lebih dan lebih lagi.
Keterbukaan Mahfud ini menjadi tamparan keras sekaligus bahan refleksi penting bagi kita semua tentang transparansi, keadilan, dan integritas para pemimpin bangsa.
Melihat angka-angka fantastis yang dibongkar Mahfud MD, menurutmu sistem gaji pejabat kita sudah adil?
Apakah ini jadi bukti bahwa korupsi murni karena serakah? Yuk, diskusikan pendapatmu di kolom komentar!
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Akhiri Sandera Politik, Beri Amnesti Abolisi Hasto - Tom Lembong
-
Mahfud MD Beber Alasan Jaksa Gandeng TNI bukan Polri untuk Pengamanan
-
Perang Dingin Kejagung vs Polri: Mahfud MD Ungkap Lobi di Balik Layar Kasus Sambo
-
Mahfud MD Warning Prabowo: Obral Amnesti Ancam Kepercayaan Publik!
-
Mahfud MD Sentil Aparat, Kaget Terpidana Silfester Matutina Belum Dieksekusi: Kok Bisa?
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
-
Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia Sangat Kuat
-
Efek Domino Korupsi Haji, KPK Ancam 'Sikat' Biro Travel di Luar Jawa
-
Dasco Terima 9 Tuntutan Kaum Tani soal Redistribusi Tanah yang Berkeadilan
-
Jemaah Antre Puluhan Tahun, Kuota Haji Ternyata Bisa Dibeli Tanpa Izin?