Suara.com - Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebut kesejahteraan guru dan dosen sebagai tantangan bagi keuangan negara memicu serangan balik yang sangat tajam. Aliansi Dosen ASN (Adaksi) mengaku sangat terluka dan kecewa, terlebih karena ucapan itu datang dari seorang Sri Mulyani yang juga mantan dosen.
Para pendidik menilai, pernyataan tersebut adalah cerminan ketidakberpihakan negara terhadap mereka yang berada di garda terdepan untuk mencerdaskan bangsa.
Ketua Kornas Adaksi Pusat, Anggun Gunawan, tak bisa menyembunyikan kekecewaan mendalam dari para pendidik. Menurutnya, pernyataan Sri Mulyani sangat ironis dan melukai hati.
"Untuk se-level Menteri, kemudian beliau juga pernah menjadi dosen, pernyataannya kemudian bagi teman-teman itu cukup bikin terluka," kata Anggun kepada Suara.com, Senin (11/8/2025).
Ucapan ini seolah menempatkan para guru dan dosen sebagai beban, bukan sebagai aset krusial bagi masa depan bangsa.
Bongkar Borok Anggaran
Kekecewaan ini diperparah dengan apa yang dinilai sebagai ketidakadilan dalam distribusi anggaran pendidikan. Anggun secara blak-blakan membongkar dugaan ketimpangan alokasi.
“Kalau kita bandingkan, kemarin sempat viral bagaimana alokasi anggaran pendidikan banyak diserap oleh sekolah-sekolah kedinasan sampai Rp105 triliun," ungkapnya.
"Sementara Kementerian Dikbudristek sendiri hanya dapat sekitar Rp50–57 triliun, itu pun kemudian ada efisiensi. Jadi kita melihat ada semacam ketidakberpihakan negara kepada para pendidik,” ujarnya.
Baca Juga: Sejahtera! Ini 5 Negara dengan Gaji Guru Tertinggi di Dunia, Ada yang Tembus Rp1 Miliar
Lebih jauh, Anggun mempertanyakan arah filosofis negara jika para pendidiknya dianggap sebagai beban. Ia melontarkan pertanyaan menohok mengenai ideologi yang dianut pemerintah saat ini.
"Ini negara Pancasila atau negara kapitalis? Ya kalau negara ini kapitalis oke-oke saja... Kalau di UK itu memang pendidikan dianggap sebagai bagian dari bisnis," tutur Anggun.
Menurutnya, sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, tujuan utama yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, di mana guru dan dosen adalah ujung tombaknya.
"Jadi seharusnya mereka disupport ya,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, polemik ini bermula saat Sri Mulyani berbicara dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu. Saat itu, ia mengungkapkan bahwa tantangan gaji rendah guru dan dosen menjadi beban besar bagi APBN.
Ia kemudian mempertanyakan apakah pembiayaan pendidikan harus sepenuhnya ditanggung negara atau perlu melibatkan partisipasi masyarakat. Pernyataan inilah yang kini memicu gelombang protes dan kekecewaan dari kalangan pendidik di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta