Suara.com - Kebijakan Bupati Pati, Sudewo, yang memecat 220 karyawan RSUD Soewondo tanpa pesangon memicu protes. Mereka beramai-ramai datang ke Posko Donasi Masyarakat Bersatu.
Kedatangan para mantan karyawan RSUD tersebut adalah untuk untuk memberikan dukungan, aksi demonstrasi 13 Agustus untuk melengserkan Sudewo. Protes itu karena mereka merasa dizalimi.
Para mantan pegawai yang telah mengabdi, bahkan hingga puluhan tahun, kini menyuarakan nasib mereka di Posko Donasi Masyarakat Bersatu. Mereka menuntut untuk dipekerjakan kembali seperti sedia kala.
"Kembalikan pekerjaan kami atau turunkan bupati," seru Ruha, salah satu mantan pegawai honorer RSUD Soewondo Pati.
Ia menambahkan, telah bekerja selama dua dekade juga mengungkapkan kekecewaannya karena tidak menerima hak pesangon sama sekali.
"Sampai saat ini saya sudah 20 tahun di RSUD. Kami berbeda-beda formasi, tapi sama sekali tidak dapat pesangon, hanya JMO," ujarnya.
Sementara itu pemecatan ratusan karyawan lantaran kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Bupati Pati, Sudewo.
Kisah mereka menjadi viral setelah cuplikan video aksinya diunggah oleh akun X @/Bospurwa pada Senin, 11 Agustus 2025. Namun, alih-alih mendapat simpati penuh, kolom komentar justru dipenuhi pembelaan terhadap kebijakan Bupati Sudewo.
Banyak warganet yang mengaku sebagai warga Pati asli membeberkan dugaan buruknya pelayanan di rumah sakit tersebut sebelum pemecatan massal dilakukan.
Baca Juga: Pajak 250 Persen Sudah Dibatalkan, Kenapa Amarah Warga Pati pada Bupati Sudewo Belum Reda?
"Just info: Mereka dipecat tanpa hormat karena pelayanan yang super buruk. pegawai RSUD sering dikeluhkan oleh masyarakat, sehingga masyarakat Pati malas untuk berobat ke RSUD," tulis akun @paw****.
Akun tersebut bahkan menambahkan, "setelah dipecat dan diganti yang baru. Citra dan wajah RSUD lebih humanis dan sigap dalam pelayanan."
Komentar senada datang dari warganet lain yang menilai kebijakan efisiensi itu tepat sasaran, menyinggung soal pegawai yang judes dan jumlahnya yang terlalu banyak.
"Setuju sih sama kebijkan ini. Secara RSUD pegawai ASN dan honorernya banyak bangettt. Jadi pendapatan RS hanya habis untuk gaji honorer, minim pembangunan, fasilitas, dan juga pelayanan ya. Disclaimer pegawainya judess2 banget Woi," timpal akun @feb****.
Bahkan, ada yang menuding para pegawai yang dipecat merupakan hasil dari praktik "orang dalam" dari periode sebelumnya. "Tak tambahi konteks lur sebagai wong Pati. Itu yang dipecat pegawai yang dalam kutip pakai orang dalam dan duit di periode sebelumnya. Pelayanan RSUD buruk dan jumlah pengawai terlalu overload," kata @ner****.
Berita Terkait
-
Akhirnya, Prabowo Tegur Bupati Pati Soal Pajak 250 Persen: Cari Sumber Lain!
-
Pajak Batal Tak Cukup, Bupati Pati Kini Dituntut Mundur: "Mundur Ksatria atau Dilengserkan Paksa"
-
Mengenal Siapa Yayak Gundul, Aktivis yang Viral di Pati
-
Warga Pati ke Bupati Sudewo: Mundur Secara Kesatria atau Dilengserkan Rakyat Secara Paksa?
-
Ditantang Balik Bakal Didemo, Bupati Sudewo Malah Tuduh ada yang Menunggangi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen