Suara.com - Keputusan Bupati Pati, Sudewo, membatalkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen nyatanya tak membuat amarah warga Pati redam.
Kini, sang bupati terancam dilengserkan oleh warganya.
Kekesalan warga yang sudah memuncak tampaknya tak bisa lagi dibendung hanya dengan pencabutan kebijakan.
Sudewo sendiri merasa telah mengakomodir tuntutan utama masyarakat, sehingga ia mempertanyakan motif di balik rencana demo pelengseran dirinya.
Dalam sebuah wawancara yang tayang di SCTV, Sudewo menegaskan bahwa ia telah memenuhi dua tuntutan besar, yakni pembatalan kenaikan PBB dan pengembalian jam sekolah dari lima hari menjadi enam hari.
"PBB 250 persen itu sudah saya akomodir. Tidak hanya turun, tapi juga saya batalkan. Dari 5 hari sekolah ke enam hari sekolah, sudah saya kembalikan. Karena dua-duanya sudah saya akomodir, logikanya kan harusnya sudah selesai. Kalau mau dituntut, apalagi?" kata Sudewo.
Merasa tuntutan utama telah dipenuhi namun aksi unjuk rasa tetap akan berjalan, Sudewo pun menuding adanya pihak-pihak yang sengaja menunggangi gerakan massa tersebut untuk kepentingan tertentu.
"Ini tidak murni (demo). Berarti ada yang menunggangi," tegas Sudewo.
Salah satu warga, Supriyono pun tak gentar. Ia secara terbuka menyatakan niat untuk melengserkan Sudewo dari jabatannya.
Baca Juga: Pajak 250 Persen Sudah Dibatalkan, Kenapa Amarah Warga Pati pada Bupati Sudewo Belum Reda?
"Saya sampaikan kepada bapak Bupati Sudewo, sampai bertemu di tanggal 13 Agustus untuk menemui kami. Kami sepakat untuk melengserkan Bupati Sudewo," kata Supriyono dengan tegas.
Cuplikan video wawancara tersebut menjadi viral di media sosial X setelah diunggah oleh akun @randomthread pada Minggu (10/8/2025).
Warganet pun melontarkan respons sinis terhadap pernyataan Sudewo yang dianggap sebagai jawaban klise seorang pejabat saat menghadapi kritik.
"Nantang warga. Giliran ditantang balik, menuduh ada yang menunggangi," tulis seorang warganet.
"Jawaban template kalau didemo. Ada yang menunggangi," sahut warganet lainnya, menyiratkan kekecewaan yang mendalam terhadap sikap pemimpin mereka.
Berita Terkait
-
Minta Bupati Sudewo Jadi Tersangka, Warga Pati Geruduk KPK
-
Dari Jeruji Tahanan, 2 Pentolan AMPB Serukan Warga Pati Tetap Solid Perjuangkan Pemakzulan Sudewo
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Gagal Makzulkan Bupati Pati, 2 Aktivis Kena Bui: Dijerat Pasal Berlapis Usai Blokir Pantura
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang