Suara.com - Kabupaten Pati menjadi sorotan nasional setelah gelombang demonstrasi besar yang berujung pada tuntutan pelengseran Bupati Sudewo. Eskalasi kemarahan publik ini tidak terjadi dalam semalam.
Berikut adalah rangkuman kronologi peristiwa panas di Pati, dari pemicu awal hingga sikap tegas sang bupati:
Awal Mula: Kebijakan PBB 250%
Semua bermula ketika Bupati Sudewo, yang baru menjabat, mengeluarkan kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Sudewo beralasan kenaikan ini diperlukan untuk mendongkrak pendapatan daerah guna perbaikan infrastruktur jalan dan pelayanan publik, mengingat PBB tidak pernah naik selama 14 tahun terakhir.
Reaksi Publik dan Rencana Demo Besar
Kebijakan ini sontak memicu protes keras dari warga Pati. Merasa tidak dilibatkan dan terbebani, berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mulai mengorganisir diri.
Mereka merencanakan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 13 Agustus 2025 dengan tuntutan awal pembatalan kenaikan PBB. Dukungan mengalir deras, terlihat dari tumpukan donasi logistik seperti air mineral dan makanan di posko-posko aliansi.
Tuntutan Bergeser: "Sudewo Mundur!"
Baca Juga: Detik-detik Sidang Paripurna DPRD Pati Dikuasai Pendemo: Seruan Lengserkan Bupati Sudewo Menggema!
Meskipun pada Jumat (8/8), Bupati Sudewo mengumumkan pembatalan kebijakan kenaikan PBB dan meminta maaf, langkah tersebut tidak mampu meredam amarah publik.
Tuntutan massa justru bergeser dan semakin tajam yakni mendesak Sudewo mundur dari jabatannya. Koordinator aksi menyatakan bahwa isu PBB hanyalah puncak gunung es dari berbagai masalah lain terkait arogansi dan tata kelola pemerintahan yang dianggap buruk.
Baliho-baliho bernada keras mulai terpasang, salah satunya bertuliskan, "Bupati Pati Sudewo Mundur Secara Kesatria atau Dilengserkan Rakyat Secara Paksa".
Puncak Aksi 13 Agustus: Ricuh dan Lemparan Botol
Pada hari yang ditentukan, Rabu (13/8), ribuan massa tumpah ruah di depan kantor bupati. Ketika Sudewo mencoba menemui para demonstran untuk kembali meminta maaf, ia disambut dengan lemparan botol, gelas plastik, dan sandal.
Insiden itu memaksanya untuk kembali masuk ke dalam kendaraan taktis yang ditumpanginya.
Berita Terkait
-
Mengintip Gaji Bupati Pati Sudewo: Didemo Brutal sampai Dilempar Botol Imbas Pajak
-
Detik-detik Sidang Paripurna DPRD Pati Dikuasai Pendemo: Seruan Lengserkan Bupati Sudewo Menggema!
-
Dikepung Ribuan Pendemo, Bupati Pati Menolak Mundur: Saya Dipilih Rakyat
-
Terungkap Fakta di Balik Surat Mundur Bupati Pati, Bukan Tanda Tangan Sudewo?
-
Hoaks Meninggalnya Jurnalis di Pati: Lilik Yuliantoro Ternyata Selamat, Ini Kronologinya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!