Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan masyarakat Ibu Kota tidak perlu khawatir menghadapi kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) seperti yang terjadi di sejumlah daerah.
Pramono mengatakan, kenaikan PBB di Jakarta biasanya tidak signifikan, ratusan hingga ribuan persen.
"PBB jangan khawatir, Jakarta naiknya kecil sekali. Bahkan saya malah ngurangin kemarin. Jadi, Jakarta ini naiknya enggak lebih dari 5 sampai 10 persen. Jadi, kecil banget lah," kata Pramono di Slipi Skatepark, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).
Pramono menegaskan, Pemprov DKI sudah menggratiskan PBB-P2 bagi rumah dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di bawah Rp2 miliar.
Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari era Gubernur Anies Baswedan, yang kemudian disempurnakan oleh mantan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono dengan pembatasan hanya untuk rumah pertama.
Tak hanya itu, Pramono menambahkan kebijakan bebas PBB kini juga berlaku untuk apartemen dan rumah susun di Jakarta dengan NJOP di bawah Rp650 juta.
"Berlaku bagi masyarakat yang NJOP-nya di bawah Rp2 miliar, PBB-nya 0 persen. Bagi masyarakat yang menggunakan apartemen yang harganya di bawah Rp650 juta, 0 persen juga," ujarnya.
Menurutnya, sistem pemungutan pajak di Jakarta berlangsung transparan. Hal ini membuat tingkat kepatuhan warga dalam membayar pajak relatif tinggi.
Sejumlah daerah diketahui memberlakukan lonjakan tarif yang memicu protes keras dari warganya. Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tarif PBB sempat direncanakan naik hingga 250 persen sebelum akhirnya dibatalkan.
Baca Juga: Beda Nasib! Warga Pati dan Cirebon Dihajar Pajak Gila-gilaan, Jakarta Malah Obral Diskon PBB
Kemudian di Kabupaten Semarang, kenaikan mencapai lebih dari 400 persen. Sementara di Kota Cirebon dan Kabupaten Jombang, tarif PBB bahkan disebut melonjak hingga 1.000 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa