Suara.com - Suasana di sejumlah ruas jalan strategis di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diwarnai pemandangan tak biasa.
Sejumlah spanduk bernada protes dan sindiran pedas terpasang, menyambut kedatangan politisi yang akrab disapa KDM.
Spanduk tersebut secara gamblang menolak kehadiran sosok yang dikenal aktif di media sosial itu, menudingnya hanya datang untuk kepentingan citra pribadi.
Salah satu spanduk yang viral di media sosial, seperti diunggah oleh akun Instagram @idnovoice, menampilkan karikatur KDM yang tengah memegang ponsel seolah sedang membuat konten.
Spanduk itu bertuliskan, "SELAMATKAN PARIWISATA DARI GUBERNUR PENCITRAAN KDM". Di bawahnya, tertera nama pemasang spanduk, yakni Forum Wisata Jogja Jateng.
Sindiran tak berhenti di situ. Narasi yang menyertai unggahan tersebut juga menyoroti keresahan para pelaku wisata.
"'Jangan Jadikan DIY Bahan Kontenmu!' Sindiran pedas menyambut kedatangan KDM di Sleman. Spanduk bertebaran di jalan strategis, menolak kehadirannya yang dianggap hanya datang untuk pencitraan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Dampak Larangan Study Tour Jabar
Aksi protes ini bukanlah tanpa alasan. Kekecewaan para pelaku wisata di Yogyakarta memuncak akibat kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sempat melarang kegiatan study tour ke luar provinsi.
Baca Juga: Nongol di IG Dedi Mulyadi, Walikota Cirebon Sebut Kenaikan PBB 1000 Persen Bukan Keputusannya
Kebijakan ini merupakan buntut dari kecelakaan maut bus pariwisata di Subang beberapa waktu lalu.
Bagi Yogyakarta, yang merupakan salah satu destinasi favorit untuk study tour dari berbagai daerah termasuk Jawa Barat, kebijakan tersebut menjadi pukulan telak.
Forum Wisata Jogja Jateng mengklaim dampak dari kebijakan ini sangat signifikan terhadap perekonomian mereka.
Menurut informasi yang dihimpun, pendapatan sektor pariwisata yang berkaitan dengan paket study tour disebut anjlok hingga 35%.
Tak sedikit biro perjalanan dan penyedia jasa wisata lainnya yang harus mengembalikan uang muka senilai total ratusan juta rupiah akibat pembatalan massal.
Kekecewaan inilah yang melatarbelakangi pemasangan spanduk. Kedatangan KDM, seorang tokoh politik terkemuka dari Jawa Barat, dianggap sebagai momentum untuk menyuarakan protes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap