Suara.com - Polemik kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Kota Cirebon yang mencapai 1000 persen, akhirnya mendapat klarifikasi dari Walikota Cirebon, Effendi Edo. Ia secara tegas menepis bahwa kebijakan tersebut adalah buah pemikirannya.
Menurut Effendi, keputusan kontroversial itu dibuat jauh sebelum dirinya resmi menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Cirebon.
Klarifikasi ini muncul saat politisi Dedi Mulyadi menanyakan asal-usul kebijakan yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial tersebut.
"Menyangkut yang rame di media sosial hari ini, kenaikan pajak bumi bangunan Kota Cirebon 1000 persen. Gimana Pak Wali?" tanya Dedi Mulyadi di Instagramnya pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Dedi Mulyadi kemudian menelusuri kapan tepatnya kebijakan tersebut dibuat untuk mencari titik terang polemik. "Keputusan 1000 persen itu kapan?" cecar Gubernur Jawa Barat tersebut.
Effendi Edo tanpa ragu menjawab bahwa surat keputusan tersebut terbit di 2024, di mana ia belum memegang tampuk kepemimpinan.
"Keputusan 1000 persen itu di tahun 2024," jawab Effendi.
Ia lantas menyebut bahwa kebijakan tersebut merupakan warisan dari pejabat walikota sebelumnya. "Saat pejabat Walikota Cirebon terdahulu," tambahnya.
Untuk memperjelas posisinya, Dedi Mulyadi kembali memastikan bahwa Effendi Edo sama sekali tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. Sang politisi pun dengan sigap mengonfirmasi bahwa dirinya belum menjabat kala itu.
Baca Juga: Profil Wali Kota Cirebon, Sosoknya Viral di Tengah Kenaikan Pajak 1.000 Persen
"Belum Pak Wali menjabat?" tanya Dedi.
"Belum, saya belum menjabat," sahut Effendi.
Dengan klarifikasi tersebut, Effendi Edo menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menaikkan tarif PBB. Ia justru kini tengah berupaya mengevaluasi kebijakan dari pendahulunya tersebut agar tidak memberatkan warga Cirebon.
Berita Terkait
-
Disebut Mulyono Jilid 2, Dedi Mulyadi Santai: Tunggu Jadi 'Kang Duda Merajalela'
-
Seberapa Kaya Wali Kota Cirebon Effendi Edo? Kena Sasaran karena PBB Naik 1000 Persen
-
Profil Effendi Edo, Benarkah Wali Kota Cirebon Naikkan PBB 1.000 Persen?
-
Kekayaan Effendi Edo Wali Kota Cirebon, Dituding Naikkan PBB 1.000 Persen
-
Beda Nasib! Warga Pati dan Cirebon Dihajar Pajak Gila-gilaan, Jakarta Malah Obral Diskon PBB
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
-
ICW: Korupsi Pendidikan Tak Pernah Keluar dari Lima Besar, Banyak Celah Baru Bermunculan
-
Tito Karnavian: Anggaran Pemulihan Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai Rp 59 Triliun
-
JPPI Terima Aduan Sekolah di Banten Diduga Palak SPPG Rp1.000 per Siswa Tiap Hari
-
Awas Macet! Ini Daftar 33 Titik Penutupan Jalan dan Rute Alternatif Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta
-
BNPT Temukan 21.199 Konten Radikal, Anak Jadi Sasaran Terorisme di Ruang Digital
-
Kementerian PU Terus Tangani Layanan Air Bersih bagi Masyarakat Aceh Tamiang Pascabencana
-
Kelakar Menkeu Purbaya Sentil BNPB di Rakor Aceh: Lu Pelit, Gua Kasih Duitnya!
-
Menkeu: Ada Rp1,51 Triliun Siap Pakai untuk Pemulihan Bencana, BNPB Segera Ajukan Sebelum Hangus!
-
KSAD Ungkap Perjuangan TNI Kerja 24 Jam di Aceh: Pakai Dana Swadaya, yang Penting Jalan Tersambung!