Suara.com - Keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Hasto Kristiyanto kembali menjadi sekjen memiliki konsekuensi politik di antara dua risiko strategis.
Pengamat politik Agung Baskoro mengemuakan, risiko pertama, berkaitan langsung dengan persepsi publik.
Ia mengemukakan bahwa sosok Hasto yang dikenal vokal dan keras terhadap pemerintah, ditambah dengan status hukumnya yang masih menjadi sorotan.
Persoalan tersebut, menurut Agung, bisa menjadi beban bagi citra partai.
"Penunjukan Hasto di luar dugaan karena kita tahu, Hasto dikenal sebagai figur cukup keras kepada pemerintah dalam konteks bukti beliau masih dianggap tersangkut kasus secara hukum. Sehingga sedikit banyak bisa memberikan persepsi minor terhadap citra PDIP sebagai partai yang punya keberpihakan terhadap korupsi," ujar Agung kepada Suara.com, Jumat (15/8/2025).
Selain tantangan eksternal, Agung menambahkan, risiko kedua, yakni dinamika internal PDIP juga akan sangat terpengaruh.
Ia memetakan adanya perbedaan gaya dan napas politik yang fundamental antara Hasto dengan faksi-faksi besar lain di dalam partai.
Hal ini berpotensi menciptakan disharmoni dalam pergerakan kolektif partai ke depan.
"Hasto cenderung nge-gas, sementara faksi lain misalnya mba Puan cenderung nge-rem. Ketika Hasto ditunjuk jadi sekjen, apakah dia bisa menyesuaikan diri atau adaptasi secara politik," tuturnya.
Baca Juga: Andreas Pareira Ungkap Alasan Hasto Bertahan sebagai Sekjen PDIP: "Don't Change the Winning Team"
Kemampuan adaptasi Hasto menjadi kunci, terutama mengingat posisi baru PDIP sebagai kekuatan penyeimbang di luar pemerintahan.
Agung menegaskan, peran ini menuntut kecakapan politik tingkat tinggi untuk bisa menjaga keseimbangan, yakni tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah namun secara bersamaan mampu mendukung program yang pro-rakyat.
"Menimbang peran penyeimbang ini punya konsekuensi logis, politis, PDIP ini harus secara atraktif bisa mengawal sekaligus mendukung program pemerintah tapi tetap kritis dengan program-program tersebut," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Hasto Kristiyanto Kembali menjabat Sekretaris Jenderal PDIP untuk periode 2025-2030.
Penunjukan Hasto menjadi Sekjen PDIP untuk kali ketiga merupakan ini murni pilihan Megawati Soekarnoputri.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo saat menceritakan singkat mengenai pelantikan Hasto sebagai Sekjen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat