Suara.com - Jagat media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang murid Sekolah Dasar (SD) yang dengan lincahnya berjoget dan memberikan uang saweran kepada seorang penyanyi di atas panggung.
Aksi siswa SD joget dan nyawer biduan jadi sorotan
Peristiwa yang diketahui terjadi di SDN 1 Kenayan, Tulungagung, itu sontak menuai beragam reaksi dari warganet.
Dalam video yang viral di berbagai platform, termasuk diunggah oleh akun Instagram @feedgramindo, tampak seorang siswa berseragam putih-merah asyik menari mengikuti irama musik dangdut dari organ tunggal.
Acara tersebut diketahui merupakan kegiatan tasyakuran dan pelepasan siswa-siswi kelas 6.
Di tengah panggung sederhana dengan latar spanduk bertuliskan "Pelepasan", siswa laki-laki itu mendekati seorang biduan wanita dan memberikan beberapa lembar uang, layaknya orang dewasa yang sedang 'nyawer'.
Aksi tersebut terjadi di hadapan sejumlah orang, termasuk wali murid dan guru yang hadir dalam acara tersebut.
Sontak, video ini memicu perdebatan sengit di kalangan netizen mengenai kepantasan dan nilai-nilai edukasi dalam sebuah acara yang digelar di lingkungan sekolah.
Menanggapi kegaduhan yang terjadi, pihak sekolah dan paguyuban wali murid akhirnya buka suara. Kepala SDN 1 Kenayan, Tulungagung, Admim Kholisina, menjelaskan bahwa pihaknya segera bertindak setelah video tersebut menjadi viral.
Baca Juga: 5 Fakta Viral Guru Interogasi Keras Siswa SD yang Diduga Mencuri Uang, Sekolahnya Masih Misterius!
Pihak sekolah langsung memanggil perwakilan paguyuban wali murid yang menjadi penggagas acara untuk memberikan klarifikasi.
Menurutnya, acara tersebut murni merupakan bentuk luapan kegembiraan dan rasa syukur dari para orang tua atas kelulusan anak-anak mereka.
Dalam keterangan yang menyertai unggahan video tersebut, disebutkan bahwa pihak wali murid telah menyampaikan permohonan maaf.
"Kemarin setelah kejadian itu sudah viral itu akhirnya wali murid dihubungi dan akhirnya wali murid sudah minta maaf," demikian bunyi salah satu poin klarifikasi yang beredar.
Meski klarifikasi dan permohonan maaf telah disampaikan, kolom komentar tetap dibanjiri oleh opini warganet yang terbelah.
Sebagian besar menyayangkan kejadian tersebut karena dianggap tidak memberikan contoh yang baik bagi anak-anak usia sekolah dasar.
"Dunia pendidikan makin ke sini makin aneh, acara perpisahan sekolah kok pakai organ tunggal dan ada saweran. Nilai edukasinya di mana?" tulis seorang warganet.
"Harusnya pihak sekolah lebih selektif dalam mengizinkan konsep acara, meskipun itu inisiatif dari wali murid. Ini kan lingkungan pendidikan," timpal komentar lainnya.
Namun, tidak sedikit pula yang memandang kejadian ini sebagai hal yang wajar dan bagian dari ekspresi kegembiraan semata.
"Sudahlah, jangan terlalu serius. Namanya juga anak-anak, mungkin dia cuma ikut-ikutan orang dewasa. Yang penting kan niatnya baik untuk merayakan kelulusan," bela seorang netizen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum