Suara.com - Upacara untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 meninggalkan sejumlah cerita.
Banyak yang membanggakan dan menimbulkan haru, tetapi tak sedikit pula menuai pro kontra.
Salah satunya momen Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) saat memimpin upacara sebagai Gubernur Jawa Barat.
Dedi Mulyadi tampak mengajak anak bungsunya, Hyang Sukma Ayu Mulyadi Putri atau biasa disapa Ni Hyang, yang berusia enam tahun.
Psikolog Lita Gading pun ikut mengomentari keputusan Dedi Mulyadi mengajak putrinya di upacara penurunan bendera.
"Di sini pro kontra. Katanya kenapa anak kecil dibawa-bawa membuat upacara tidak khidmat dan sebagainya," ujar Lita Gading melalui video di Instagram pribadinya pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Dalam potongan video yang beredar, Ni Hyang terlihat tidak bisa diam bahkan salah satu alas kakinya lepas.
Namun saat petugas paskibraka melalukan serah terima baki bendera kepada Dedi Mulyadi, Ni Hyang sempat memberikan penghormatan dengan memposisikan kedua telapak tangan yang saling menempel di depan wajahnya.
Baca Juga: Merintih saat Diinjek Rakyatnya, Dedi Mulyadi: Ampun, Ternyata di Bawah Itu Tidak Enak Keinjek
Lita Gading sendiri mengaku kurang paham dengan larangan membawa anak kecil di upacara formal.
"Memang yang namanya anak kecil pada saat upacara bendera apalagi secara formal biasanya tidak diperkenankan hadir," tuturnya.
"Kalau nggak salah, zaman dulu, di bawah usia 12 tahun tidak boleh ada anak-anak di dalam upacara kenegaraan," sambung wanita kelahiran 1975 tersebut.
Kendati begitu, Lita Gading menduga peraturan saklek itu sudah berubah seiring berjalannya waktu.
Apalagi sebagaimana diketahui, Dedi Mulyadi berstatus duda sehingga perlu dimaklumi apabila mengajak putrinya ke mana pun.
"Kalau tidak ada larangan dalam Undang-undang atau peraturan, ya nggak masalah. Tinggal ditanya aja, ada nggak aturannya?" terang Lita Gading.
Berita Terkait
-
RUU KUHAP Resmi Disetujui DPR dalam Rapat Paripurna
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Dedi Mulyadi Ubah Jerami Jadi Bahan Bakar Diesel, Traktor Ikut Uji Coba!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!