Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Joko mengaku diminta membayar Rp100 juta apabila ingin berdamai dengan pemegang hak siar.
Namun angka tersebut disampaikan penyidik Polda Jateng, bukan melalui proses mediasi dengan pihak yang melaporkannya.
Joko belakangan ini terus mengedukasi pelaku UMKM agar tidak bernasib sama dengannya.
Joko juga mencari keadilan lantaran merasa proses hukumnya tidak transparan.
Sebab ketika diperiksa, empat karyawan dari pihak pemegang hak siar yang dihubungi Joko tidak dimintai keterangan.
Padahal Joko mengajukan empat karyawan tersebut sebagai saksi bahwa ia berusaha mengurus hak siar.
"Kok bisa keterangan mereka tidak ditampung, tapi saya langsung jadi tersangka?" tanya Joko.
Menanggapi cerita Joko tersebut, tanggapan warganet di akun Instagram @nyinyir_update_official tampak beragam.
Ada yang menyalahkan karena membuat nobar berbayar, tetapi banyak pula membela setelah mengetahui keuntungannya tidak besar.
Baca Juga: Revolusi Izin Konser! DPR Gandeng Polisi, EO Wajib Lunas Royalti Sebelum Dapat Izin Gelar Keramaian
"Dijajah di negara sendiri, miris banget sama aturan pemerintah yang selalu menyulitkan rakyatnya," komentar akun @lesti_vh***.
"Kalo dikomersilkan gitu ya melanggar lah, coba digratiskan, aman," kata akun @gankm***.
"Lah tapi kan gak wajib, sapa yang mau liat masuk ya silahkan bayar, gak mahal kok," bela akun @aiss.a***.
"Resiko itu, kalo cuma nobar biasa, nggak akan dituntut, ini dia mintain duit, berarti sudah komersil, dan melanggar aturan," jelas akun @jun0t***.
Faktanya, menurut Joko, sejumlah warung yang menggratiskan nobar pun disomasi.
Bahkan seorang pemilik kafe hanya menyalakan TV untuk mengecek harga paket, tetapi ikut dilaporkan.
Berita Terkait
-
Buka-bukaan soal Duit, Promotor Tetap Bayar Royalti Ariel untuk Konser Peterpan Lewat WAMI
-
Drama Royalti Musik Berakhir: Dasco Umumkan Kesepakatan Damai, LMKN Jadi Satu-satunya Penarik!
-
Harmonis Sebelum Perang, Piyu dan Ariel NOAH Lempar Senyum Sebelum Adu Argumen Royalti
-
Tiga Solusi Vokalis Efek Rumah Kaca untuk Royalti Musik Disambut DPR, Revisi UU Segera Dibahas?
-
Ahmad Dhani ke Ariel NOAH: Mau Duit Konser tapi Gak Tanggung Jawab Nasib Komposer, Manja!
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP