"Mungkin ini yang terakhir ya. Sebenarnya tugas ini ada di puskesmas, puskesmas nanti yang memonitor di darahnya, penyakitnya seperti apa? Jadi contohnya kalau ini ada cacingan, ya dia harus segera mengerahkan aparatnya untuk membagi-bagi tablet anti cacing ini agar bisa diminum," papar Budi.
"Kalau itu ada masalah TBC, dia harus segera melakukan surveilans, deteksi siapa yang sakit TBC, kemudian dikasih obatnya untuk minum dan sekali lagi tolong dibantu agar ini disebarluaskan sehingga masyarakat juga bisa sadar dan aware untuk melakukan program cek kesehatan gratis," pungkasnya.
Kasus Kematian Raya
Sebelumnya, kematian Raya mendapat sorotan publik. Balita yang tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, itu diketahui tinggal bersama ibu dengan gangguan jiwa dan ayahnya yang juga menderita TBC.
Raya ditemukan tim pegiat sosial dalam kondisi kritis dan sempat dibawa ke rumah sakit pada 13 Juli 2025. Selama perawatan, dari tubuhnya dikeluarkan cacing hidup hingga seberat 1 kilogram.
Bahkan hasil CT scan menunjukkan cacing dan telurnya sudah menyebar ke otak. Dia akhirnya meninggal pada 22 Juli 2025.
Menanggapi kasus Raya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan kasus kematian balita di Sukabumi yang diduga akibat cacingan menyoroti perlunya upaya promotif dan preventif kesehatan guna mencegah hal serupa agar tidak terjadi kembali.
Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan edukasi tentang pola hidup bersih sehat (PHBS), serta akses layanan kesehatan yang dapat menjangkau anak-anak di daerah menjadi krusial.
"Tentu ini kalau masalah kecacingan, kita tidak bisa melihatnya dari satu aspek, penyakitnya aja ya. Ini masalah sosialnya juga banyak," ungkap Piprim.
Baca Juga: Heboh Kurikulum Kesehatan di Sekolah: Antara Beban Siswa dan Kompetensi Guru
Dia menuturkan IDAI memiliki program relevan untuk mengatasi masalah ini, yaitu Pediatrician Social Responsibility, di mana satu dokter anak menjadi relawan untuk mengampu dua puskesmas.
Menurut dia, inisiatif ini dapat merambah ke para tenaga kesehatan dan kader guna memastikan edukasi PHBS yang tepat, misalnya cara mencuci tangan yang benar, pemberian obat pencegahan cacingan tiap 6 bulan sekali, sehingga bisa dijalankan secara baik guna mencegah kasus serupa.
Kontributor : Anistya Yustika
Berita Terkait
-
Viral Anak Meninggal di Sukabumi Bukan karena Cacingan! Menkes Ungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya
-
Tragedi Cacingan Sukabumi: Menko PMK Akui SOP Lemah di Balik Kematian Balita Raya
-
Jangan Asal Minum Obat Cacing, Ini Peringatan Dokter!
-
Ngantuk tapi Tertawa, Publik Murka Respons Menko Pratikno soal Kasus Balita Cacingan: Nirempati!
-
Tragedi Balita Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Menko PMK Langsung Panggil Banyak Menteri Hari Ini
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Wali Kota Semarang Tinjau Rusunawa Karangroto, Respon Langsung Keluhan Penghuni
-
Percepat Pembangunan Papua, Prabowo Dorong Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
KPPPA Minta Orang Tua dan Siswa Tak Takut Santap MBG: Manfaatnya Jauh Lebih Besar!
-
Ngaku Hati-hati, Penetapan Tersangka Kasus Haji Tunggu Hasil BPK?
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
-
Kuli Bangunan Tewas Ditusuk Rekan Sendiri, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Sadis
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah