Suara.com - Gelombang protes besar-besaran bersiap menerjang Jawa Timur. Sebuah gerakan rakyat yang menamakan diri "Jawa Timur Menggugat" secara terbuka menggalang kekuatan untuk menggelar aksi demonstrasi akbar pada 3 September 2025 mendatang, dengan sasaran utama Gedung Negara Grahadi di Surabaya.
Sebagai bukti keseriusan, sebuah Posko Rakyat telah berdiri di Taman Apsari, Surabaya, sejak Kamis (21/8/2025) malam. Posko ini tak hanya menjadi pusat komando, tetapi juga titik pengumpulan donasi dan logistik dari masyarakat yang bersimpati.
Ratusan kardus air mineral sudah menumpuk, menjadi simbol awal dari perlawanan yang dimotori oleh kegelisahan publik.
Dilansir dari sejumlah media lokal di Jatim, koordinator lapangan (Korlap) aksi, Musyfik, menyatakan bahwa gerakan ini lahir murni dari aspirasi masyarakat bawah yang merasa kondisi Jawa Timur sedang tidak baik-baik saja.
“Begini ceritanya, jadi kita sama Cak Soleh, saya pribadi (Musyfik), dan Acek Kusuma melakukan serap aspirasi, konten, sehingga dari situ muncul aspirasi bahwa hari ini Jawa Timur tidak baik-baik saja,” kata Musyfik dikutip, Senin (25/8/2025).
Tiga Tuntutan Utama yang Jadi Pemicu
Gerakan "Jawa Timur Menggugat" akan membawa tiga isu krusial yang dianggap sebagai biang keladi keresahan warga. Tuntutan ini mencakup berbagai sektor, mulai dari dugaan korupsi besar hingga kebijakan yang dinilai tidak adil.
Pertama, mereka menuntut pengusutan tuntas dugaan korupsi dana hibah triliunan rupiah yang diduga menyeret nama-nama elite di pemerintahan provinsi.
“Pertama yang menjadi isu krusial adalah tindak pidana korupsi di Jawa Timur terkait dana hibah,” ujar Musyfik.
Baca Juga: Turun ke Jalan Ikut Demo di Depan Gedung DPR, Bang Madun Emosional Suarakan Jeritan Anak Muda
Kedua, kebijakan pembebasan tunggakan pajak kendaraan bermotor yang dianggap setengah hati. Musyfik membandingkannya dengan provinsi lain yang berani memberikan pengampunan penuh, sementara Jawa Timur dinilai pelit terhadap rakyatnya sendiri.
“Tindakan koruptif, pungli, dan juga tidak ada gratisnya tunggakan pajak, ini kan tindakan-tindakan yang memang rakyat Jawa Timur iri gitu loh. Tentu kayak Jawa Barat kok bisa penghapusan tunggakan pajak, Jawa Tengah, Banten kok bisa, kok Jawa Timur gak bisa, ada apa gitu loh,” beber Musyfik.
Tuntutan ketiga adalah pemberantasan praktik pungutan liar (pungli) di lembaga pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK Negeri yang berada di bawah wewenang provinsi.
“Terus yang ketiga adanya pungli di beberapa lembaga pendidikan seperti SD, SMP walaupun ini wilayah kabupaten tapi gubernur kan punya wewenang juga selagi kepala daerah provinsi, terus di SMA, SMK, MAN dan semacamnya,” ucapnya.
Respons Dingin Gubernur Khofifah
Di tengah persiapan aksi yang semakin matang, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan respons yang sangat singkat. Saat ditemui usai sebuah acara di Surabaya, Senin (25/8/2025), Khofifah enggan berkomentar banyak mengenai rencana demonstrasi yang menyorot kebijakannya.
Tag
Berita Terkait
-
Lautan Eceng Gondok Penuhi Waduk Selorejo
-
Jadwal Lengkap Pekan Kedua Super League: Ada Derbi Jawa Timur!
-
Apa Aturan Sound Horeg Terbaru? Cegah Pendengaran Rusak hingga Gangguan Ketertiban
-
Upaya Pemulihan Ekosistem di Danau Ranu Pani
-
Silaturahmi ke Ulama Madura, Kapolri Listyo Sigit Titip Pesan Mendalam
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida
-
Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana di Ruang Konseling, Polisi Ungkap Kronologinya