Suara.com - Ferry Irwandi menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah konkret menanggapi gelombang aksi yang terjadi di berbagai daerah.
Dalam catatannya pada Senin, 1 September 2025, ia menyoroti kompaknya warga dan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi, serta mendesak agar pejabat yang tidak kompeten segera diganti.
“Sekarang giliran pemerintah, segera ambil tindakan, bebaskan yang ditangkap, ganti dan pecat yang tidak kompeten,” tulis Ferry, dikutip di hari yang sama.
Catatan itu bermula dari keterlibatannya mendampingi aksi warga Pati yang menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa bupati mereka, Sudewo.
Meski sempat sulit, perwakilan warga akhirnya bisa bertemu untuk menyampaikan aspirasi.
“Semoga kita segera mendapatkan kabar baik,” ujarnya.
Ferry kemudian menyoroti aksi mahasiswa di depan DPR RI, di hari yang sama.
Ia menyebut gerakan tersebut berjalan disiplin, kompak, dan bahkan mampu menangkal provokasi dari pihak luar.
“Suara mereka tajam, kompak, mereka bahkan saling menjaga satu sama lain, melakukan isolir terhadap penyusup. Aksi selesai dengan baik, sempat ditemukan massa gelap tapi dapat diatasi oleh kelompok aksi sendiri. Salut!” tulisnya.
Baca Juga: 'DPR Beda dengan ASN': Ferry Irwandi Serukan Penghapusan Tunjangan Pensiun Dewan
Menurut Ferry, situasi serupa juga terlihat di berbagai daerah. Masyarakat, mahasiswa, dan buruh kompak menjaga aksi tetap damai.
“Ini membuktikan, penjahatnya bukan mahasiswa, bukan gerakan rimpang, bukan buruh, bukan pula masyarakat,” tegasnya.
Ia menilai gerakan rakyat justru telah menunjukkan kapasitas lebih baik dibanding pemerintah.
Karena itu, ia menuntut pemerintah segera merespons tuntutan yang telah digaungkan, mulai dari pembebasan aktivis yang ditangkap, perampasan aset, pengesahan RUU PRT, hingga perlindungan serikat pekerja.
“Bangsa ini layak dan punya hak untuk memiliki pemerintah yang benar. Jika kalian mau situasinya baik maka bekerjalah dengan baik,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Prabowo Iri Anak Muda Dimanjakan AI: Zaman Saya Gak Ada ChatGPT, Enak Sekali Kalian Ya
-
Elite Golkar Puji Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Begini Katanya
-
'Tot tot Wuk wuk' saat Macet, Sopir Pajero Berpelat 1253-04 Malah Pamerin Muka: Mau Diviralin Ya?
-
100 Perawat Jawa Tengah Dapat Beasiswa Penuh ke Eropa, Kuota Langsung Penuh dalam Waktu Singkat
-
HUT ke-61 Golkar Usung Solidaritas Sosial: Bagi 500 Ribu Sembako hingga Doa Lintas Agama
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Ungkit Empati Mahasiswa Unud Bully Kematian Timothy, Prof Zubair Djoerban: Mereka Sudah Mati Rasa?
-
HIMASOS Unud Desak Sanksi Tegas untuk Mahasiswa yang Berkomentar Keji Pada Almarhum Timothy
-
Tak Berkutik! Pelaku Penembakan Warkop Tanah Abang Ditangkap Resmob Tanpa Perlawanan
-
Trans Segara City Resmi Beroperasi, Tambah Pilihan Transportasi Nyaman Warga Bekasi ke Jakarta