- BEM SI Kerakyatan menyampaikan tuntutan langsung ke pemerintah di Istana
- Mereka menuntut pengesahan RUU Perampasan Aset dan pembentukan tim investigasi dugaan makar
- Pemerintah merespons positif, tapi mahasiswa menegaskan pentingnya pengawalan lanjutan
Suara.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan telah menyampaikan sejumlah aspirasi langsung kepada pemerintah di Istana Negara, Jakarta.
Menjamu mereka di Istana, hadir Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto. Sekitar tiga jam, terhitung sejak kedatangan, mahasiswa kemudian keluar dari Istana Negara.
Koordinator Media BEM SI Kerakyatan Pasha Fazillah Afap menyampaikan apa saja tuntutan.
Ia mengatakan, tuntutan yang disampaikan kepada eksekutif kurang lebih sama dengan aspirasi yang disampaikan kepada legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Jadi titik tekan (tuntutan) pertama, mungkin kami menekan dengan keras bahwa untuk segera mensahkan RUU Perampasan Aset yang kemarin sudah kami sampaikan di DPR RI," kata Pasha di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025).
"Namun mungkin untuk hari ini, kami segera secara lantang juga atas nama BEM SI Kerakyatan menyampaikan bahwa kami dengan tegas untuk menuntut dan menekan bapak Presiden Republik Indonesia untuk segera membentuk tim investigasi terkait dugaan makar," tutur dia.
Kendati belum bertemu Presiden Prabowo Subianto dalam audensi tadi malam, BEM SI Kerakyatan mendapatkan respons dari pemerintah melalui Mensesneg Prasetyo Hadi.
Melalui pertemuan tersebut, Prasetyo memastikan segera menyampaikan aspirasi BEM SI Kerakyatan kepada Prabowo.
"Tanggapan cukup baik. Belum tahu ya waktunya berapa tapi tadi Bapak Mensesneg sudah memberikan respon yang cukup positif dan segera akan disampaikan ke bapak presiden. Kebetulan memang tadi sebetulnya pak presiden ingin menemui kami namun ada acara Maulid di Istiqlal, kebetulan," beberPasha.
Baca Juga: DPR Buka Peluang Ambil Alih Inisiatif RUU Perampasan Aset dari Pemerintah
Ketua BEM UPN Veteran Jakarta, Kaleb Otniel Aritonang menyampaikan pihaknya bersama BEM SI Kerakyatan turut membawa tuntutan 17+8 secara langsung kepada Prasetyo dan Brian Yuliarto di dalam meja pertemuan.
Mereka meminta kedua menteri sebagai perwakilan pemerintah dapat mengakomodir tuntutan 17+8.
"Dan Pak Mendikti dan Pak Mensesneg pun mengiyakan untuk bisa mengakomodir setiap aspirasi yang sedang trending per hari ini 17+8, seperti itu. Dan kami, sekali lagi BEM SI kerakyatan, juga menekankan bahwasannya pemerintah eksekutif, yudikatif, dan legislatif menegakkan supremasi sipil dan tolak militerisme sebab seharusnya militer menjadi alat negara dan harus balik ke barak, seperti itu," ungkap Kaleb.
Kaleb mengingatkan kepada mahasiswa maupun masyarakat luas bahwa pertemuan dengan pemerintah di Istana, Kamis malam bukan merupakan kemenanangan.
Ia mengingatkan untuk tetap melakukan pengawalan terhadap tuntutan-tuntutan yang telah disampaikan.
"Ya, per hari ini sebenarnya kami menemui bapak menteri pak Mensesneg dan pak Mendikti bukan berarti ini kemenangan yang sudah mutlak bagi kami tetapi harus ada pengawalan-pengawalan yang jelas. Dan kami mengajak seluruh masyarakat untuk bisa mengawal apapun tuntutan, baik 17+8 ataupun aspirasi ataupun tuntutan yang diseberluaskan ataupun disuarakan oleh masyarakat di setiap daerah itu harus tetap dikawal, dan tetap disuarakan, seperti itu," tutur Kaleb.
Berita Terkait
-
Dasco: RUU Perampasan Aset Segera Digeber Usai RUU KUHAP Selesai
-
RUU Perampasan Aset Terancam Molor! DPR Prioritaskan Revisi KUHAP, Kapan Dibahas?
-
Bahas Masukan Revisi KUHAP, Komisi III DPR Gelar Rapat Bareng LPSK Hingga Peradi
-
Prabowo Komunikasi dengan Parpol Soal RUU Perampasan Aset, Pakar: Kalau Sekadar Dialog, Percuma
-
Terkuak! Diam-diam Dibahas Bareng Ketum Parpol, Prabowo Ngotot RUU Perampasan Aset Disahkan?
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
Terkini
-
Pelaku Mutilasi Sadis di Mojokerto Ternyata Bekas Tukang Jagal Hewan, Polisi Ungkap Fakta Mengerikan
-
WNI Ikut Ditangkap di Pabrik Hyundai AS, Ini Respons Kemlu
-
Sidang Perdana Gugatan Ijazah SMA Gibran: Wapres Digugat Warga, Dianggap Cacat Hukum Sejak Awal
-
Akhirnya! Pelaku Pembunuhan Sadis Keluarga Sachroni di Indramayu Ditangkap
-
Ini Tampang Alvi Maulana, Pelaku Mutilasi Sadis Mojokerto yang Tega Potong Kecil-kecil Jasad Pacar
-
Fakta Mengerikan Mutilasi Mojokerto, Jasad Mahasiswi Dipotong Kecil-kecil Bak Daging Siap Masak
-
Cekcok Gegara HP Picu Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Potongan Tubuh Ditemukan Terpisah
-
Usai Kerusuhan di Berbagai Daerah, Mendagri Tito Minta Pemda Perkuat Satlinmas
-
CEK FAKTA: Verrell Bramasta Mundur dari DPR Karena Tak Mau Makan Uang Haram
-
Momen Pengantin Gemoy Digendong Menyeberangi Jembatan Viral, Tradisi Tolak Bala Penuh Perjuangan