Suara.com - Sebuah foto yang menampilkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah tersenyum sambil asyik bermain domino mendadak viral dan memicu perdebatan panas. Pasalnya, salah satu lawan mainnya dalam foto tersebut adalah Azis Wellang, seorang pengusaha yang rekam jejaknya pernah diwarnai status tersangka kasus pembalakan liar.
Sontak, publik mempertanyakan etika sang menteri, namun Raja Juli buru-buru memberikan klarifikasi: ia sama sekali tidak kenal siapa Azis Wellang.
Pengakuan ini disampaikan langsung oleh Raja Juli yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidarisasi Indonesia (PSI) itu melalui media sosial. Ia mengklaim baru menyadari duduk semeja dengan mantan tersangka setelah membaca berita yang beredar.
"Setelah berita ini beredar, saya baru tahu bahwa salah seorang yang ikut main tersebut adalah Azis Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar," tulisnya di media sosial, dikutip Minggu (7/9/2025).
Menurut kronologinya, ia awalnya hanya memiliki janji bertemu dengan Menteri Perlindungan Pekerjaan Migran (P2MI) Abdul Kadir Karding di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Setelah berdiskusi intens selama lebih dari dua jam, ia hendak pamit pulang. Namun, sebuah ajakan spontan untuk bermain domino membuatnya menunda kepulangan sejenak.
"Mas menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah 2 'putaran', saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut," ujarnya.
Ia juga menegaskan tidak ada pembahasan apa pun terkait kasus hukum dan ia sama sekali tidak mengenal dua pemain lainnya di meja itu.
Meski telah memberikan penjelasan, dalih "tidak kenal" itu tidak serta-merta meredakan kritik.
Baca Juga: Menhut Raja Juli Kena Semprot Usai Foto Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar: Tak Etis!
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menjadi salah satu lembaga yang paling keras menyuarakan protes. Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menilai pemandangan seorang Menteri Kehutanan yang tampak akrab dengan figur bermasalah di sektor kehutanan adalah sebuah tindakan yang tidak etis.
Menurut Boyamin, terlepas dari status hukum Azis Wellang yang telah gugur lewat praperadilan, seorang pejabat publik sekaliber menteri harus mampu menjaga jarak untuk menghindari persepsi negatif dan konflik kepentingan.
“Mestinya Menhut hindari melakukan pertemuan dengan orang yang pernah jadi tersangka oleh Penyidik Gakkum Kehutanan. Karena apapun alasannya, hal itu tidak etis dan justru memberi kesan Menhut mentoleransi praktik pembalakan liar,” kata Boyamin.
MAKI lebih jauh menyoroti dampak destruktif dari pertemuan santai ini terhadap semangat para penegak hukum di lapangan, khususnya penyidik Gakkum KLHK. Boyamin khawatir, foto tersebut dapat memberikan tekanan psikologis dan membuat para penyidik merasa dilemahkan oleh atasannya sendiri.
“Bahwa AW telah menang praperadilan dan status tersangka gugur, namun tidak semestinya Menhut bertemu dengan AW. Ini bisa berpengaruh terhadap jajaran penyidik Gakkum Kemenhut,” lanjutnya.
Berita Terkait
-
Menhut Raja Juli Kena Semprot Usai Foto Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar: Tak Etis!
-
Profil Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalak Liar
-
Kronologi Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar Azis Wellang
-
Siapa Azis Wellang? Tersangka Illegal Logging yang Main Domino Bareng Menhut Raja Juli
-
Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI