- KontraS menekankan jangan sampai pembentukan tim independen itu hanya menjadi omong kosong belaka.
- Mereka berharap nantinya tim independen dapat mengungkap berbagai polemik yang terjadi selama aksi 25-31 Agustus.
- Prabowo disebut setuju dibentuknya tim investigasi independen.
Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS merespons soal rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan membentuk tim investigasi independen terkait peristiwa kerusuhan pada aksi unjuk rasa yang berlangsung selama akhir Agustus lalu.
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, menekankan jangan sampai pembentukan tim independen itu hanya menjadi omong kosong belaka.
"Yang kami tekankan, pembentukan tim ini jangan cuma hanya menjadi janji omong kosong belaka. Artinya konteks independensi, transparansi dan akuntabilitas itu yang harus menjadi prinsip dalam pembentukan tim gabungan pencari fakta ini," kata Dimas di Kantor KontraS, Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Selain itu yang menjadi catatan penting dari Kontras, soal komposisi dari anggota tim investigasi itu.
Dimas menekankan, jangan sampai tim tersebut diisi hanya orang-orang dari lembaga negara.
"Tapi juga oleh sejumlah pakar, profesional maupun warga masyarakat lainnya yang memang bisa menjamin kredibilitas, transparansi serta akuntabilitas dari hasil investigasi yang nanti akan dilakukan," kata Dimas.
KontraS pun berharap nantinya tim independen itu dapat mengungkap berbagai polemik yang terjadi selama aksi yang berlangsung selama 25-31 Agustus.
"Menjadi penting tim gabungan pencari fakta independen ini, bisa mengungkap secara benar, secara utuh dan transparan serta akuntabel gitu ya proses-proses yang terjadi selama rangkaian aksi," kata Dimas.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Prabowo disebut setuju dibentuknya tim investigasi independen.
Baca Juga: Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
Hal itu diungkap Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim, yang menjadi salah satu tokoh yang hadir dalam dialog terbuka di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (11/9/2025).
"Salah satu tuntutan masyarakat sipil yang juga menjadi aspirasi kami dari GNB adalah perlunya dibentuk komisi investigasi independen terkait dengan kejadian Prahara Agustus beberapa waktu yang lalu, yang menimbulkan jumlah korban jiwa... Presiden menyetujui pembentukan itu," tutur Lukman.
Berita Terkait
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
3 Orang Hilang Sejak Demo Agustus, KontraS Tutup Posko Aduan: Maaf Belum Ada Kabar Baik Hari Ini
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina