News / Nasional
Selasa, 16 September 2025 | 15:38 WIB
Anjing pelacak bongkar kasus pembunuhan bocah di dalam karung (Ilustrasi)

Suara.com - Harapan yang membuncah selama dua hari pencarian berubah menjadi duka yang menyayat hati di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Seorang balita perempuan berusia empat tahun berinisial NNH, yang dilaporkan hilang sejak Kamis lalu, akhirnya ditemukan pada Sabtu pagi, 13 September 2025.

Namun, penemuan ini jauh dari kabar bahagia sebab jasad mungilnya ditemukan dalam kondisi tragis, terbungkus di dalam sebuah karung di area perkebunan warga.

Tak butuh waktu lama bagi misteri kelam ini untuk terungkap. Hanya beberapa jam Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Konawe Selatan berhasil meringkus seorang pria berinisial AF, yang diduga kuat sebagai pelaku di balik perbuatan keji tersebut.

Penangkapan AF membuka tabir mengerikan di balik hilangnya NNH. Diduga kuat, AF tega menghabisi nyawa korban untuk menutupi jejak aksi kekerasan seksual yang dilakukannya di rumahnya.

Untuk menghilangkan bukti, pelaku kemudian memasukkan jasad korban ke dalam karung dan membuangnya di area hutan perkebunan yang sepi.

Keberhasilan polisi mengungkap kasus ini dalam waktu singkat tidak lepas dari peran krusial dua ekor anjing pelacak (K-9) dari Direktorat Samapta Polda Sulawesi Tenggara.

Tim K-9 yang diterjunkan ke lokasi penemuan mayat menunjukkan kejelian luar biasa.

Kedua anjing pelacak itu mengendus jejak dari TKP hingga akhirnya berhenti di sebuah rumah yang ternyata milik AF, yang lokasinya hanya berjarak empat rumah dari kediaman korban.

Baca Juga: Guru Honorer vs Aipda: FKUB Sultra Dorong Perdamaian Berdasarkan Agama

Berbekal petunjuk dari tim K-9, polisi segera melakukan penggeledahan di rumah AF.

Di sana, petugas menemukan serangkaian barang bukti yang menguatkan dugaan mereka.

Barang-barang milik korban, seperti sandal mungil dan pakaian dalamnya, ditemukan di dalam rumah pelaku.

Selain itu, petugas juga mengamankan bantal serta kasur yang diduga digunakan pelaku saat melancarkan aksi bejatnya.

Kisah tragis ini bermula pada Kamis sore, 11 September 2025 sekitar pukul 15.15 WITA. Menurut data Basarnas Kendari, NNH awalnya pamit untuk bermain bersama teman-temannya di kebun dekat rumahnya.

Namun, tak lama kemudian, ia memutuskan pulang lebih dulu. Itulah momen terakhir NNH terlihat hidup, karena ia tak pernah sampai di rumahnya.

Anjing pelacak bongkar kasus pembunuhan bocah di dalam karung (Instagram)

Kecemasan keluarga yang berujung pada laporan orang hilang segera direspons oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, polisi, TNI, dan warga.

Pencarian tanpa lelah selama dua hari akhirnya menemukan titik terang yang pilu pada Sabtu pagi.

Setelah bukti-bukti kuat terkumpul, polisi segera bergerak untuk menangkap AF.

Pelaku yang menyadari perbuatannya telah terendus, sempat berusaha melarikan diri ke dalam hutan di sekitar desa. Namun, kesigapan aparat berhasil menggagalkan upaya pelariannya.

Kini, AF telah diamankan di Mapolres Konawe Selatan untuk menjalani pemeriksaan intensif dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sementara itu, jasad NNH telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk menjalani proses autopsi, yang hasilnya akan menjadi bukti kunci di pengadilan.

Duka mendalam menyelimuti keluarga dan warga, yang berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

Load More