News / Nasional
Selasa, 16 September 2025 | 16:52 WIB
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di ruang kerjanya, Selasa (16/9/2025). [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Dasco menyambut hangat Menhan Sjafrie di kompleks DPR.
  • Pembicaraan mereka membahas soliditas lembaga eksekutif dan legislatif.
  • Keduanya membahas isu penting terkait politik dan keamanan nasional.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sempat bertemu dan berbicara empat mata, di gedung DPR RI, Selasa (16/9/2025).

Sjafrie sebenarnya datang ke DPR untuk mengikuti rapat bersama Komisi I DPR. Namun, setibanya di parlemen, ia langsung disambut oleh Dasco dan diajak ke ruang kerjanya.

Pemandangan dimulai saat Sjafrie keluar dari lift di gedung Nusantara III.

Dasco, sebagai Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, langsung menyambutnya.

Tak langsung menuju ruang rapat, Dasco terlebih dahulu mengajak Sjafrie ke ruang kerjanya.

Di sanalah, di antara bendera Merah Putih dan bendera Partai Gerindra, perbincangan awal yang krusial terjadi.

Momen itu kontan memicu tanya: apa sebenarnya yang mereka bicarakan?

Setelah pertemuan empat mata itu, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin akhirnya buka suara.

Bukan sekadar basa-basi

Baca Juga: Meski Disebut Kondusif, Menhan Pastikan TNI Tetap Jaga DPR dan Objek Vital Lainnya

Ia memberi sinyal kuat bahwa obrolannya dengan Dasco bukan sekadar basa-basi, melainkan menyangkut pilar penting dalam menjalankan roda pemerintahan, yakni soliditas antara lembaga eksekutif dan legislatif.

"Oh, saya atas nama pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan-TNI, tentunya perlu memelihara soliditas dan hubungan kerja yang bagus antara pemerintah dengan legislatif, di mana Profesor Sufmi Dasco adalah Wakil Ketua DPR di bidang polkam (politik keamanan) sehingga saya perlu mengomunikasikan hal-hal yang perlu menjadi atensi secara nasional," kata Sjafrie.

Pernyataan ini mengonfirmasi isi pembicaraan mereka menyentuh isu-isu strategis yang memerlukan perhatian bersama.

Sebagai "atensi nasional" di bidang politik dan keamanan, topik ini bisa mencakup spektrum yang luas, mulai dari postur anggaran pertahanan yang akan dibahas di Komisi I, modernisasi alutsista, hingga dinamika geopolitik regional yang membutuhkan kesamaan pandang antara pemerintah dan DPR.

Sjafrie menegaskan, pertemuan ini adalah simbol dari hubungan kerja yang kokoh. Kehadirannya untuk bertemu Dasco secara khusus sebelum rapat dengan Komisi I adalah sebuah pesan politik yang jelas.

"Jadi ini adalah menunjukkan soliditas antara legislatif dan eksekutif. Itu makna dari saya bertemu Pak Dasco. Selain Pak Dasco sendiri merupakan satu teman yang cukup lama, sebelum dia ada di DPR saya sudah mengenal dia," kata Sjafrie.

Pelumas stabilitas

Faktor kedekatan personal dan latar belakang politik yang sama di Partai Gerindra tampaknya menjadi pelumas yang memperlancar komunikasi strategis di antara keduanya.

Ini bukan sekadar hubungan formal antara menteri dan pimpinan dewan, tetapi juga dialog antara dua kawan lama yang kini memegang posisi vital di negaranya.

Setelah perbincangan di ruang pimpinan, Dasco tak lantas melepas Sjafrie.

Ia secara pribadi mengantar Menhan berjalan kaki menuju ruang Komisi I DPR di gedung Nusantara II, terus berbincang akrab di sepanjang koridor hingga menuruni eskalator.

Setibanya di sana, keduanya disambut hangat oleh Ketua Komisi I DPR Utut Adianto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan tiga Kepala Staf TNI, sebelum rapat pembahasan anggaran dimulai secara tertutup.

Load More